banner 728x90

Bupati Konawe Resmi Buka TMMD ke-125: Wujud Nyata Kolaborasi, Negara Hadir hingga Pelosok Desa

  • Bagikan
Silakan Bagikan:

Fakta1.com, Konawe, 23 Juli 2025 — Pemerintah Kabupaten Konawe secara resmi membuka pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 Tahun 2025 melalui sebuah upacara kenegaraan yang berlangsung khidmat di halaman Kantor Bupati Konawe. Pembukaan ditandai dengan penyematan tanda kerja oleh Bupati Konawe, Yusran Akbar, S.T., kepada perwakilan personel TNI, Polri, dan unsur masyarakat sipil sebagai simbol dimulainya kolaborasi lintas sektor untuk membangun desa.

Dalam suasana semangat kebangsaan yang menggelora, Bupati Yusran membuka sambutan resminya dengan lantunan pantun

Langit cerah di pagi merdeka,
Sang Merah Putih berkibar megah.
TNI hadir membangun desa,
Bersama rakyat demi Indonesia jaya.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Danrem 143/HO, unsur Forkopimda, para camat, kepala desa, tokoh adat, pemuka agama, pemuda lintas elemen, serta organisasi kemasyarakatan. Keterlibatan seluruh elemen ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan desa adalah tugas bersama, sebuah kerja kolektif antara pemerintah, TNI, dan masyarakat.

Dalam pidato utamanya, Bupati Konawe menegaskan bahwa TMMD bukan sekadar program pembangunan fisik, tetapi merupakan bentuk konkret kehadiran negara yang menjangkau hingga pelosok. Hal ini, menurutnya, sejalan dengan amanat konstitusi sebagaimana tercantum dalam Pasal 33 dan 34 UUD 1945.

“TMMD adalah ekspresi konkret dari semangat gotong royong yang menjadi roh bangsa ini. TNI bukan hanya alat pertahanan, tetapi mitra strategis dalam membangun peradaban desa. Inilah wajah negara yang hadir—bukan lewat retorika, tetapi lewat kerja nyata,” tegas Yusran.

Adapun program TMMD ke-125 mencakup pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur desa seperti enam unit jembatan, sumur bor, fasilitas MCK, dan perbaikan jalan. Di sisi lain, kegiatan nonfisik seperti penyuluhan hukum, kesehatan, stunting, serta penguatan wawasan kebangsaan menjadi bagian penting dari pemberdayaan masyarakat.

Yusran menambahkan bahwa desa tidak boleh dipandang sebagai objek pasif pembangunan, melainkan sebagai subjek aktif yang memiliki kapasitas, aspirasi, dan peran strategis dalam menentukan arah pembangunan berkelanjutan.

“TMMD hadir untuk menghapus sekat antara pusat dan pinggiran. Ini adalah manifestasi nyata dari asas keadilan sosial dan pemerataan pembangunan yang menjadi prinsip Nawacita dan prioritas pembangunan daerah kita,” ungkapnya.

Dari perspektif pertahanan, TMMD juga dipandang sebagai strategi nonmiliter yang mampu memperkuat ketahanan nasional berbasis masyarakat. Melalui pendekatan pembangunan yang bersifat fisik dan edukatif, program ini dinilai efektif dalam mencegah konflik horizontal, menekan potensi radikalisme, dan menjaga keutuhan NKRI dari akar rumput.

Jalan dibuka hingga ke dusun,
Jembatan kokoh rakyat tersenyum.
TMMD bukan sekadar bangun,
Tapi bukti negara hadir menyatu dalam gerak umum.

Ketua DPRD Kabupaten Konawe, I Made Asmaya, S.Pd., M.M., turut menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan TMMD. Menurutnya, TMMD adalah program nasional strategis yang telah terbukti memberikan dampak langsung terhadap kualitas hidup masyarakat desa.

“Program TMMD ini bukan hal baru. Ia telah berulang kali menunjukkan hasil nyata. Kami di DPRD juga ikut serta dalam mendukungnya melalui penganggaran yang terintegrasi dengan program prioritas daerah,” ujar Made Asmaya saat di wawancara

Ia menambahkan, sinergi antara DPRD dan TNI mencerminkan bentuk kolaborasi antarlembaga yang tidak hanya teknis, tetapi juga ideologis—didasarkan pada semangat konstitusional untuk membangun dari pinggiran dan menghadirkan negara di tengah rakyat.

“Ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tapi juga tentang membangun kepercayaan, solidaritas, dan ketahanan sosial yang kokoh dari akar masyarakat,” tutupnya.

Sementara itu, Dandim 1417/Kendari, Kolonel Inf Herry Indrianto, S.I.P., saat di wawancara menjelaskan bahwa pelaksanaan TMMD ke-125 dimulai secara serentak di seluruh Indonesia, termasuk Konawe. Ia menegaskan bahwa pihaknya telah mengawali dengan pra-TMMD guna memastikan efektivitas pelaksanaan dalam waktu yang relatif singkat, yakni selama satu bulan.

“Kami melakukan pra-TMMD sebagai bentuk kesiapan dan langkah percepatan, karena kondisi geografis dan sosial di lapangan tidak bisa disamaratakan. Perencanaan yang matang adalah kunci sukses pelaksanaan,” jelasnya.

Komandan lapangan TMMD menyampaikan bahwa seluruh kegiatan fisik telah memasuki tahap pengerjaan awal. Fokus hari pertama adalah pergeseran alat berat dan distribusi logistik ke lokasi sasaran, sedangkan rehabilitasi jalan akan dimulai pada hari berikutnya.

“Kami telah menyusun strategi teknis berdasarkan kondisi wilayah dan sumber daya yang tersedia. Setiap sasaran dipilih berdasarkan urgensi, manfaat jangka panjang, dan partisipasi aktif masyarakat,” ungkapnya.

Dengan semangat gotong royong dan nasionalisme yang terus menyala, pelaksanaan TMMD ke-125 di Konawe resmi dimulai. Program ini tidak hanya menghadirkan pembangunan fisik, tetapi juga membangun harapan, kepercayaan, dan kekuatan sosial dari desa untuk Indonesia yang lebih kuat dan berkeadilan.
.(timfakta)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *