KONAWE – Pemerintah Kabupaten Konawe melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan Peningkatan Kompetensi Literasi Kepala Sekolah dan Sosialisasi Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) yang digelar di Salah satu Rumah makan dan Pemancingan Ikan di Kelurahan Toriki, Kecamatan Wawotobi kabupaten Konawe, Kamis (9/10/2025).
Kegiatan tersebut diikuti oleh para kepala sekolah SMP se-Kabupaten Konawe dan menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten di bidang literasi dan transformasi pembelajaran abad ke-21. Tujuannya adalah memperkuat kapasitas kepemimpinan para kepala sekolah serta memperkenalkan pendekatan Deep Learning sebagai strategi pembelajaran yang menumbuhkan karakter, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis peserta didik.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe, Dr. Suriyadi, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya yang diwakili oleh Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Konawe, Runi, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di daerah.
“Kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam membangun budaya literasi di lingkungan sekolah. Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan setiap kepala sekolah memahami serta mampu menerapkan pembelajaran mendalam yang menumbuhkan daya pikir kritis, kreatif, dan kolaboratif pada peserta didik,” ujar Runi.
Menurutnya, kemampuan literasi kini tidak lagi sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi lebih luas mencakup keterampilan memahami, menafsirkan, serta mengaplikasikan informasi dalam konteks kehidupan sehari-hari.
“Kita tidak ingin siswa hanya pandai menjawab soal, tetapi juga mampu berpikir analitis, memecahkan masalah, dan memiliki kepekaan terhadap lingkungan sosialnya. Di sinilah peran kepala sekolah menjadi sangat vital dalam menggerakkan budaya literasi dan pembelajaran bermakna di sekolah,” lanjutnya.
Saat diwawancarai seusai kegiatan, Runi menjelaskan lebih jauh tentang pentingnya penerapan Deep Learning di dunia pendidikan saat ini. Ia menilai, pendekatan tersebut menuntun siswa untuk berpikir lebih dalam dan memahami makna di balik setiap pelajaran yang mereka pelajari.
“Pembelajaran mendalam membantu siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami konsep secara utuh dan kontekstual. Dengan demikian, siswa akan lebih mudah mengaitkan antara teori dan praktik kehidupan nyata. Inilah arah transformasi pendidikan yang kita dorong di Konawe,” tegas Ketua MKKS itu.
Runi juga menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan materi, tetapi juga melibatkan peserta secara aktif melalui simulasi, diskusi kelompok, dan praktik penyusunan program literasi berbasis sekolah. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi ruang refleksi dan inovasi bagi para kepala sekolah.
Antusiasme peserta terlihat sejak awal hingga akhir acara. Banyak di antara mereka yang merasa kegiatan ini memberikan pengalaman baru dalam mengelola pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Salah satu peserta, Ahmad Djauhari, mengungkapkan apresiasinya terhadap program tersebut.
“Kegiatan ini membuka wawasan kami tentang pentingnya pembelajaran yang bermakna dan melibatkan siswa secara aktif. Kami berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti di sini, tetapi terus berlanjut di setiap jenjang pendidikan,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan MKKS Kabupaten Konawe, Tasripin, S.Pd., M.Pd., menambahkan bahwa pelaksanaan kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi yang kuat antara MKKS dan Dinas Pendidikan Konawe. Ia menyebut, seluruh persiapan kegiatan dilakukan dengan semangat kebersamaan dan komitmen untuk memberikan pengalaman belajar bermakna bagi seluruh kepala sekolah.
“Kami di MKKS berupaya memastikan kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi benar-benar memberikan dampak nyata. Melalui kegiatan ini, para kepala sekolah dapat membawa pulang strategi, ide, dan praktik terbaik untuk diterapkan di sekolah masing-masing,” ungkap Tasripin.
Lebih lanjut, Tasripin menekankan pentingnya keberlanjutan program. Menurutnya, peningkatan literasi dan penerapan Deep Learning bukanlah kegiatan sekali jalan, melainkan proses berkelanjutan yang memerlukan pendampingan dan kolaborasi antar sekolah.
“Setelah kegiatan ini, kami akan terus mendorong adanya tindak lanjut berupa pelatihan berjenjang, pendampingan, dan forum refleksi antar kepala sekolah. Tujuannya agar seluruh sekolah di Konawe memiliki arah yang sama menuju pembelajaran yang mendalam dan berorientasi pada karakter,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe berharap para kepala sekolah dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang literat, kolaboratif, dan berkarakter.
“Kami yakin, dengan komitmen bersama antara pemerintah daerah, MKKS, dan seluruh kepala sekolah, mutu pendidikan di Konawe akan terus meningkat. Literasi dan Deep Learning harus menjadi budaya, bukan sekadar kegiatan seremonial,” tutup Runi, S.Pd., M.Pd.
Dengan semangat itu, pendidikan di Kabupaten Konawe diharapkan melahirkan generasi pelajar yang cerdas, berkarakter, dan siap bersaing di era global, sejalan dengan visi besar daerah untuk mewujudkan Konawe Cerdas dan Berdaya Saing.