Fakta1.com, Konawe — Ketua Bhayangkari Cabang Konawe, Ny. Devi Noer Alam, bersama para pengurus Bhayangkari melakukan kunjungan ke arena Expo Inovasi Desa Kabupaten Konawe 2025, Kamis, 6 November 2025. Pameran yang digelar di kawasan eks MTQ Kecamatan Unaaha itu menjadi ajang besar bagi desa-desa di Kabupaten Konawe untuk menampilkan hasil karya, inovasi, serta potensi unggulan masing-masing wilayah.
Kehadiran Bhayangkari dalam kegiatan ini menjadi bentuk dukungan terhadap pengembangan potensi lokal dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Selain itu, momen ini juga menjadi ajang silaturahmi antara Bhayangkari dan para pelaku UMKM, perajin, serta kepala desa dari berbagai kecamatan yang menampilkan produk dan inovasi khas daerahnya.
Dalam peninjauan ke sejumlah stan, Ny. Devi Noer Alam tampak antusias menyimak berbagai ide kreatif masyarakat. Perhatiannya tertuju lebih lama pada stan Desa Puuloro, yang tampil menonjol dengan konsep alami dan unik. Stan tersebut dibangun menggunakan bahan dari pelepah daun sagu (gaba-gaba), menghadirkan nuansa alami yang jarang ditemui di pameran serupa.
Stan Desa Puuloro menampilkan karya seni bertema hewan ikonik Sulawesi Tenggara: anoa dan jonga (rusa). Kedua satwa endemik ini diwujudkan dalam bentuk patung dan instalasi seni dari campuran semen, pasir, serat tumbuhan, serta cat mineral. Karya tersebut menggambarkan semangat masyarakat desa dalam melestarikan lingkungan sekaligus memperkenalkan kekayaan fauna khas daerah kepada para pengunjung.
> “Kreativitas seperti ini luar biasa. Stan Desa Puuloro tidak hanya indah secara visual, tetapi juga membawa pesan tentang pelestarian alam dan identitas budaya Sulawesi Tenggara,” ujar Ny. Devi Noer Alam usai meninjau hasil karya tersebut.
Expo Inovasi Desa Konawe 2025 merupakan bagian dari program unggulan Pemerintah Kabupaten Konawe bertajuk “Membangun Kota, Menata Desa Menuju Konawe Bersahaja.” Program ini bertujuan memperkuat sinergi antar-desa, mendorong inovasi berkelanjutan, serta meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat.
Kehadiran Bhayangkari turut memberi warna tersendiri dalam kegiatan ini — menghadirkan semangat pemberdayaan perempuan, kreativitas lokal, serta pelestarian budaya dan sumber daya alam Konawe. Sebuah kolaborasi yang memperlihatkan wajah baru pembangunan desa: bersahaja, berbudaya, dan berdaya.(*)















