banner 728x90

Hilangkan Stigma ‘’kota kotor’’, Bupati Konawe Optimis Konawe Dapat Raih Adipura 2025

  • Bagikan
Silakan Bagikan:

Fakta1.com, Konawe – Pemerintah Kabupaten Konawe kini memasuki fase kerja paling intens menjelang penilaian Adipura 2025. Di bawah komando Bupati Konawe, Yusran Akbar, strategi penataan kebersihan Unaaha berubah drastis bukan lagi sekadar kerja rutin, tetapi sebuah operasi besar untuk menjaga nama baik daerah di level nasional.

Sejak pertengahan tahun, Bupati Yusran menginstruksikan pemetaan ulang seluruh titik rawan kebersihan di wilayah ibu kota Unaaha. Hasilnya, terdapat lebih dari 60 titik pantau yang kini menjadi fokus pembenahan, mencakup area permukiman padat, pusat perdagangan, fasilitas umum, hingga kawasan wisata strategis. Setiap lokasi tak hanya “dicatat”, tetapi diberi target dan standar kebersihan yang ketat.

Dalam berbagai kesempatan, Bupati Yusran menegaskan bahwa perjuangan kali ini bukan perkara mengumpulkan massa untuk bersih-bersih. Yang dibangun adalah sistem, yang mampu bekerja meski tanpa seremoni.

Langkah-langkah strategis itu meliputi,
Alokasi minimal 3% APBD untuk pengelolaan sampah, Penyediaan fasilitas pengangkutan dan pemrosesan sampah berbasis teknologi
Penyusunan dan percepatan target Rencana Induk Pengelolaan Sampah (RIPS) Peningkatan armada, TPS, dan titik pengangkutan, Pengetatan pengawasan dan penindakan terhadap pembuangan sampah liar.

“Kalau kita mau Unaaha berubah, maka yang dibangun adalah mesinnya. Bukan sekadar kegiatan seremonial,” tegas Yusran.

Pemerintah daerah juga mengeluarkan “peringatan merah”. Mereka yang ketahuan masih membuang sampah sembarangan akan langsung diproses sesuai aturan. Bupati Yusran menilai bahwa ancaman terbesar bukan pada teknis pengelolaan, tetapi kebiasaan buruk masyarakat yang sulit ditertibkan.

“Jangan sampai Konawe kembali mendapat stigma ‘kota kotor’. Itu harus kita patahkan,” ujarnya menegaskan.

Standar Adipura: Tinggi dan Tidak Bisa Ditawar
Untuk meraih Adipura 2025, Konawe harus memenuhi beberapa standar kunci, termasuk:

Nilai minimal 73 untuk kategori Adipura;
Nilai minimal 75 untuk Adipura Kencana;
Cakupan layanan pengangkutan sampah di atas 75% dari wilayah perkotaan, Pengelolaan sampah ramah lingkungan serta pengurangan di sumber.

Dengan standar tinggi tersebut, Yusran meminta jajarannya untuk bekerja “tanpa celah”. Tidak ada lokasi yang boleh luput dari pemantauan.

Dalam wawancara bersama media Minggu (16/11/2025), Bupati Yusran tampak serius menunjukkan dokumen peta titik pantau yang sudah diberi tanda khusus.

“Yang kita lakukan sekarang adalah operasi reputasi daerah. Setiap sudut kota akan menentukan hasil akhir. Ini kerja seluruh masyarakat, bukan hanya pemerintah,” ujarnya dengan nada tegas.

Ia mengajak warga, pedagang, pemilik ruko, pengelola pasar, hingga pelajar untuk ikut menjaga kebersihan. “Titik pantau adalah cermin kita. Kalau kotanya bersih, maka cara berpikir masyarakatnya juga bersih,” tambahnya.

60 Lokasi Prioritas: Dari Permukiman, Pusat Niaga, hingga Pantai Wisata

1. Zona Permukiman dan Pasang Surat  10 Lokasi.
Kelurahan Arombu, Tumpas, Asinua, serta Desa Ahuhu dan Bajo Indah masuk daftar prioritas. Jalan-jalan padat seperti Jl. A. Yani dan Jl. Simin menjadi indikator kebersihan harian warga.

2. Zona Pertokoan dan Jalan Raya 13 Lokasi
Jl. Sultan Hasanuddin, Jl. Jenderal Sudirman, Jl. Sapati, Jl. Diponegoro, dan zona pertokoan besar mendapat penilaian ketat karena menjadi wajah utama kota.

3. Zona Fasilitas Publik Kritis  24 Lokasi
UPTD Pasar Asinua, Pasar Wawotobi, RSUD Konawe, seluruh puskesmas, serta 11 sekolah menjadi lokasi yang sangat diperhatikan. Pasar-pasar yang selama ini menjadi sorotan ditargetkan bersih tanpa kompromi.

4. Zona Lingkungan dan Wisata – 17 Lokasi
Mulai Kanal Tuoy, Sungai Konawe-eha, Taman Permata, Hutan Kota, hingga 6 pantai wisata seperti Pantai Cikal dan Toronipa.

Gerakan besar kebersihan yang dicanangkan Bupati Yusran Akbar bukan sekadar mengejar Adipura. Ia ingin menciptakan budaya baru: Unaaha yang bersih, sehat, dan berkelas.

Keberhasilan operasi ini akan bergantung pada kolaborasi seluruh unsur masyarakat. Jika semua pihak bergerak serempak, maka Adipura 2025 bukan lagi sekadar penghargaan—melainkan bukti bahwa Konawe mampu berdiri sejajar dengan kota-kota terbersih di Indonesia.

Silakan, ini versi beritanya sudah saya tampilkan di halaman khusus. Kalau mau diperbaiki, dipersingkat, dibuat lebih tajam, atau ditambah foto/keterangan lain, tinggal beri tahu saja.

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *