banner 728x90

Bupati Konawe Pimpin Upacara HUT PGRI ke-80: Wujud Penghormatan untuk Para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

  • Bagikan
Silakan Bagikan:

Fakta1.com, Konawe – Suasana haru dan khidmat menyelimuti halaman Kantor Bupati Konawe saat ratusan guru dari berbagai penjuru kecamatan berkumpul mengikuti Upacara Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-80 dan Hari Guru Nasional 2025. Upacara dipimpin langsung oleh Bupati Konawe, Yusran Akbar, ST, sebagai bentuk penghormatan kepada para pendidik yang selama ini menjadi benteng peradaban dan masa depan generasi bangsa.

Dengan tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat”, peringatan tahun ini terasa lebih bermakna. Para guru tidak hanya hadir sebagai peserta upacara, tetapi sebagai sosok yang selama ini telah menyalakan cahaya pengetahuan di ruang-ruang kelas, bahkan di pelosok terpencil Kabupaten Konawe.

Dalam amanatnya, Bupati Yusran membacakan sambutan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang menekankan rasa syukur atas persatuan bangsa sekaligus mengapresiasi peran guru sebagai fondasi utama kemajuan negara.

Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming, pemerintah menghadirkan sejumlah langkah nyata. Tahun 2025, pemerintah menyalurkan beasiswa Rp 3 juta per semester untuk 12.500 guru yang belum memiliki ijazah D.IV/S1. Program ini diharapkan membuka pintu peningkatan kualifikasi tenaga pendidik di seluruh Indonesia.

Berbagai pelatihan strategis juga digelar, mulai dari Pendidikan Profesi Guru, peningkatan kompetensi Bimbingan Konseling, Deep Learning, pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial, hingga penguatan kepemimpinan sekolah. Semua diarahkan agar guru siap menghadapi perubahan dunia yang kian cepat.

Pemerintah juga menaruh perhatian khusus pada peningkatan kesejahteraan guru. Guru non-ASN menerima tunjangan sertifikasi Rp 2 juta per bulan, sementara guru ASN mendapat tunjangan setara satu bulan gaji. Guru honorer tidak ketinggalan—mereka memperoleh insentif Rp 300 ribu per bulan, langsung ditransfer tanpa potongan.

Meski begitu, pemerintah mengakui bahwa kebutuhan guru semakin kompleks. Karena itu, tahun 2026 akan dibuka 150.000 beasiswa tambahan, insentif honorer meningkat menjadi Rp 400 ribu, beban administrasi guru dikurangi, kewajiban mengajar 24 jam dihapus, dan ditetapkan satu hari khusus untuk pembelajaran guru setiap pekan. Langkah ini dinilai penting agar guru dapat fokus pada tugas mulia mereka: mendidik dan membentuk karakter bangsa.

Menteri juga menyoroti tantangan berat yang kini dihadapi guru. Mulai dari pergeseran moral anak, kecanduan gawai, tekanan ekonomi keluarga, hingga maraknya judi online yang memengaruhi perilaku siswa. Dalam situasi ini, guru menjadi tidak sekadar pendidik, tetapi juga sahabat, motivator, dan teladan.

Untuk memperkuat perlindungan guru, pemerintah telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian RI terkait penyelesaian damai (restorative justice) bagi guru yang menghadapi masalah hukum saat menjalankan tugas.

Dalam pesan penutupnya, Menteri menyampaikan lima nasihat Presiden Prabowo kepada para murid: belajar yang baik, cintai orang tua, hormati guru, rukun dengan teman, dan cintai tanah air. Ia menegaskan bahwa doa dan restu guru adalah kunci masa depan generasi muda.

Upacara HUT PGRI ke-80 ini semakin semarak dengan kehadiran Forkopimda, kepala sekolah, pengurus PGRI, serta ratusan guru yang tampak bangga mengenakan pakaian seragam khas mereka. Acara dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan kepada para guru berprestasi dan penampilan kreatif dari para siswa—sebuah persembahan kecil untuk para pahlawan pendidikan.

Peringatan ini diharapkan menjadi penyuntik semangat baru bagi seluruh tenaga pendidik di Konawe untuk terus berkarya, menginspirasi, dan menjaga kualitas pendidikan agar semakin maju dan kompetitif.(*)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *