Konawe – Bupati Konawe, H. Yusran Akbar, ST, membuka secara resmi Temu Wicara Penyusunan Jadwal Tanam, Pola Tanam, dan Rencana Pemberian Air (RPA) Daerah Irigasi Kabupaten Konawe untuk Musim Tanam I, II, dan III Tahun 2026 di Zona 5 dan 6. Kegiatan tersebut mencakup wilayah irigasi di Kecamatan Meluhu dan Kecamatan Amonggedo.
Pertemuan digelar di Desa Ulubenua, Kecamatan Amonggedo—salah satu sentra produksi padi di Konawe—pada Jumat (28/11/2025).
Ketua Komisi Irigasi Kabupaten Konawe, Sriany, SE., M.Si, dalam laporannya menyampaikan bahwa pemerintah terus menyalurkan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) sebagai upaya menjaga ketersediaan pangan, mengendalikan inflasi, serta melindungi produsen dan konsumen. Penyaluran bantuan pangan telah berlangsung sejak 2023 dan kembali dilanjutkan pada 2025 sebagai stimulus kebijakan ekonomi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Temu wicara ini menjadi agenda rutin yang mempertemukan pemerintah daerah, Balai Wilayah Sungai, penyuluh pertanian, kelompok tani, hingga petani pengguna air. Fokus utama kegiatan adalah merumuskan pola tanam yang tepat, memastikan ketersediaan air irigasi, serta menyesuaikan jadwal tanam dengan perubahan iklim dan kondisi jaringan irigasi.
Dalam sambutannya, Bupati Yusran menegaskan bahwa penyusunan jadwal dan pola tanam harus dilakukan secara musyawarah dengan mempertimbangkan kondisi lapangan.
“Pertanian adalah sektor penggerak ekonomi Konawe. Karena itu, jadwal tanam dan distribusi air harus disusun cermat agar produksi padi tetap stabil sepanjang tahun,” ujarnya.
Ia juga meminta seluruh kelompok tani mematuhi jadwal tanam yang disepakati bersama untuk mencegah konflik penggunaan air serta memudahkan pengelolaan irigasi, terutama pada musim kemarau. Selain itu, Bupati menyoroti pentingnya antisipasi menghadapi perubahan cuaca yang semakin tidak menentu.
Pertemuan turut membahas evaluasi pelaksanaan RPA tahun sebelumnya, perhitungan debit air di bendungan induk, serta mekanisme pembagian giliran air bagi desa-desa di Zona 5 dan 6. Penyuluh pertanian juga memberikan masukan mengenai kebutuhan benih, potensi hama, serta kesiapan lahan menghadapi musim tanam 2026.
Para petani menyambut baik kegiatan ini dan berharap koordinasi antara pemerintah, komisi irigasi, dan kelompok tani semakin intens sehingga persoalan seperti keterlambatan distribusi air atau kerusakan jaringan irigasi dapat diminimalisir.
Kepala Desa Ulubenua, I Made Asa, menyampaikan apresiasi karena wilayahnya dipilih sebagai lokasi pertemuan serta menjadi salah satu area yang sangat bergantung pada irigasi teknis.
“Petani di Ulubenua membutuhkan kepastian jadwal tanam dan giliran air, apalagi beberapa musim terakhir cuacanya tidak menentu. Dengan temu wicara ini, kami berharap pembagian air lebih merata dan tidak ada lagi petani yang tertinggal jadwal tanam,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah desa siap berkolaborasi dengan penyuluh dan kelompok tani untuk memastikan hasil kesepakatan diterapkan secara konsisten di lapangan.
Dengan terselenggaranya temu wicara ini, diharapkan pola tanam di Zona 5 dan 6 dapat berjalan lebih tertib, produktif, dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisi Konawe sebagai lumbung padi Sulawesi Tenggara.
Berdasarkan Perpres Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah, penyaluran bantuan pangan kembali dilakukan pada Oktober–November 2025 kepada 18.277.083 penerima secara nasional berdasarkan data DTSEN Kemensos.
Untuk Kabupaten Konawe, terdapat 18.757 penerima di 28 kecamatan dengan rincian,
Oktober: Beras 10 kg + minyak goreng 2 liter
November: Beras 10 kg + minyak goreng 2 liter
Total: 20 kg beras + 4 liter minyak goreng per KPM















