Terobosan Bersejarah: Yusran Akbar Jadi Bupati Pertama yang Bangun Pasar Rakyat di Routa

  • Bagikan
Silakan Bagikan:

Konawe — Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe kembali menorehkan terobosan penting bagi percepatan ekonomi wilayah terluar. Dalam langkah yang lahir dari rasa keprihatinan mendalam, Bupati Konawe, H. Yusran Akbar, ST., secara resmi menghibahkan tanah milik Pemda untuk pembangunan Pasar Rakyat pertama di Kecamatan Routa. Kebijakan ini menjawab puluhan tahun absennya fasilitas perdagangan yang layak bagi masyarakat setempat dan dianggap sebagai titik balik penguatan ekonomi akar rumput di kawasan perbatasan.

Keputusan ini muncul setelah evaluasi panjang terhadap kondisi pedagang yang selama bertahun-tahun berjualan di pinggir jalan tanpa lokasi tetap maupun fasilitas pendukung. Hibah lahan tersebut tercatat sebagai langkah pertama dalam sejarah Kabupaten Konawe, di mana aset daerah secara khusus dialokasikan untuk pembangunan pusat ekonomi baru di Routa.

“Ini adalah bentuk keprihatinan dan komitmen nyata pemerintah. Routa membutuhkan ruang ekonomi yang tertata. Pasar rakyat ini akan menjadi jantung perekonomian baru yang memberikan kepastian bagi pedagang dan kenyamanan bagi warga,” ujar Yusran Akbar.

Lahan yang dihibahkan berada di Desa Tirawonua, bersebelahan dengan Kelurahan Routa, titik yang dinilai paling strategis untuk mempermudah mobilitas warga dan pedagang. Pembangunan pasar ini bukan sekadar penyediaan lahan, tetapi penataan ulang sistem perdagangan yang lebih aman, modern, dan berbasis kebutuhan masyarakat.

Bagi pedagang kecil, kehadiran pasar ini memberi harapan baru. Sari, pedagang sayur, mengungkapkan bahwa keberadaan pasar permanen akan meningkatkan kepercayaan pembeli.

“Dengan adanya pasar tetap dari Pak Bupati, kami merasa dihargai. Pembeli juga jauh lebih percaya karena tempatnya jelas,” tuturnya.

Pemerintah menargetkan pembangunan fisik dimulai tahun 2026, setelah seluruh tahapan administrasi, desain, dan perencanaan teknis rampung. Pasar Rakyat Routa diproyeksikan menjadi sentra ekonomi terpadu—mulai dari pusat transaksi bahan pokok, ruang edukasi UMKM, hingga arena sosialisasi pemberdayaan ekonomi.

Bagi warga Routa yang selama puluhan tahun bergantung pada perdagangan informal, pembangunan pasar ini menjadi momentum pembaruan. Para analis meyakini keberadaan pasar formal akan meningkatkan arus barang, menekan ketimpangan distribusi kebutuhan pokok, dan menciptakan ruang pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil.

Dengan bergulirnya langkah pembangunan, kebijakan hibah tanah yang digagas Bupati Yusran Akbar kini dipandang sebagai momentum penting—bukan hanya menata fisik kawasan, tetapi juga menyalakan kembali harapan masyarakat Routa terhadap masa depan ekonomi yang lebih terarah dan berkelanjutan.

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *