Fakta1.com, Konawe – Wakil Bupati Konawe, H. Syamsul Ibrahim, SE., M.Si., secara resmi membuka kegiatan Pengembangan Kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe. Kegiatan ini digelar di Argawana Camp, Kelurahan Puunaaha, Kecamatan Unaaha, pada Sabtu (11/10/2025).
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari, 11–12 Oktober 2025, ini diikuti oleh seluruh Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) baru yang bergabung di lingkungan BPBD Kabupaten Konawe.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya Pemerintah Daerah untuk membekali para PPPK dengan kemampuan teknis, kedisiplinan, serta pemahaman terhadap tugas dan tanggung jawab di bidang penanggulangan bencana.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Syamsul Ibrahim menegaskan bahwa ASN, termasuk PPPK, memiliki peran strategis dalam menjaga keselamatan masyarakat dan memastikan pelayanan publik tetap berjalan optimal, terutama dalam situasi darurat.
“ASN BPBD, baik PNS maupun PPPK, adalah ujung tombak pemerintah dalam menghadapi berbagai potensi bencana di daerah. Karena itu, kegiatan pengembangan kapasitas seperti ini sangat penting agar setiap aparatur siap, tangguh, dan profesional,” tegas Syamsul Ibrahim.
Ia juga berharap para peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian pelatihan dengan sungguh-sungguh agar pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh benar-benar dapat diterapkan di lapangan.
“Kita tidak pernah tahu kapan bencana akan datang, tetapi kita bisa memastikan bahwa aparatur kita siap. Itulah tujuan utama kegiatan ini,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Konawe, Herianto Pagala, S.Sos., melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Konawe, Alfrida Yaurika, SE., MM., dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan ASN yang difokuskan untuk memperkenalkan budaya kerja, memperkuat etos pelayanan publik, serta meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial ASN baru, khususnya PPPK.
Para peserta mengikuti berbagai sesi pelatihan yang mencakup materi manajemen kebencanaan, mitigasi risiko, tanggap darurat, komunikasi dan koordinasi lintas instansi, hingga simulasi lapangan. Kegiatan dikemas dengan metode camp training di alam terbuka guna menumbuhkan jiwa kepemimpinan, solidaritas, serta ketahanan mental.
“Kami ingin agar PPPK yang baru bergabung di BPBD Konawe tidak hanya memahami teori, tetapi juga siap bekerja dalam kondisi lapangan yang berat dan penuh tantangan,” ungkap Alfrida Yaurika, SE., MM., Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Konawe.
Ia menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk memberikan pengalaman nyata di lapangan, sehingga peserta tidak hanya belajar secara akademis, tetapi juga mampu mengambil keputusan cepat dan tepat dalam menghadapi situasi darurat. Menurut Alfrida, metode camp training di alam terbuka ini sekaligus menjadi sarana untuk menumbuhkan kepemimpinan, kerja sama tim, disiplin, dan ketahanan mental, yang semuanya sangat dibutuhkan dalam tugas penanggulangan bencana.
“Harapan kami, setelah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan ini, setiap PPPK memiliki kesiapan teknis dan mental yang memadai, sehingga mampu mendukung misi kemanusiaan BPBD secara profesional. Selain itu, pelatihan ini juga memperkuat budaya kerja yang disiplin, etos pelayanan publik, dan integritas aparatur,” tambahnya.
Menambah bobot kegiatan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulawesi Tenggara, Dedet Ilnari Yusta, SE., MA., In.CD., turut hadir sebagai narasumber. Ia membawakan materi tentang penguatan kapasitas ASN dalam manajemen kebencanaan dan peningkatan kinerja organisasi perangkat daerah.
Dalam pemaparannya, Dedet menekankan pentingnya sinergi antara kompetensi teknis, kedisiplinan, dan integritas moral dalam menjalankan tugas sebagai aparatur negara. Ia juga menjelaskan bahwa pemilihan Argawana Camp sebagai lokasi pelatihan bertujuan agar peserta PPPK dapat menyatu dengan alam, memahami lingkungan sekitar, sekaligus melatih ketahanan fisik dan mental di kondisi lapangan yang nyata.
“Sebagai bagian dari garda terdepan penanggulangan bencana, ASN BPBD harus memiliki mental tangguh, kemampuan analisis cepat, serta empati tinggi terhadap masyarakat terdampak. Pelatihan ini diharapkan menjadi sarana membentuk karakter ASN yang siap bekerja dengan hati dan profesionalisme,” jelas Dedet Ilnari Yusta.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan teknis, tetapi juga memperkuat karakter ASN agar selalu sigap, tangguh, dan siap bekerja di berbagai kondisi lapangan.
Selama dua hari, peserta mengikuti sesi indoor dan outdoor training, simulasi penanganan bencana, serta evaluasi kesiapsiagaan personel. Di akhir kegiatan, peserta akan menerima sertifikat pelatihan sebagai bentuk pengakuan atas peningkatan kompetensi mereka.
Selain pelatihan teknis, kegiatan ini juga menjadi ajang pembentukan karakter ASN yang disiplin, bertanggung jawab, dan berjiwa pelayanan — sejalan dengan visi Pemerintah Daerah untuk menciptakan aparatur yang berkinerja tinggi dan berintegritas.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Konawe berharap lahir ASN dan PPPK BPBD yang tangguh, sigap, serta profesional dalam menjalankan misi kemanusiaan dan memperkuat ketahanan daerah terhadap berbagai potensi bencana.(*)