Fakta1.com, Konawe, Sulawesi Tenggara — Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Desa Porara, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, menyebabkan puluhan warga terdampak dan belasan bangunan rusak. Dinas Sosial dan BPBD Konawe bergerak cepat merespons laporan bencana begitu informasi masuk dari pemerintah desa.
Awalnya hanya dilaporkan satu unit rumah rusak di bagian atap serta seng beberapa ruko beterbangan. Namun pendataan lanjutan menunjukkan dampak yang jauh lebih besar. Hingga Rabu sore, total 18 unit bangunan terverifikasi terdampak, terdiri dari 17 rumah warga (17 KK) dan 1 unit masjid. Tiga rumah mengalami kerusakan berat akibat terpaan angin.
Bencana ini juga mengakibatkan kerusakan jaringan listrik. Satu tiang listrik utama tumbang dan memicu pemadaman yang masih berlangsung hingga saat ini. Kepala Desa Porara, Junaedi, saat dihubungi melalui panggilan telepon, belum dapat memberikan keterangan terkait kondisi warganya. Sementara Kepala Desa Morosi, Budi Santoso, memastikan ada satu warganya yang mengalami kerusakan rumah.
Menanggapi laporan bencana tersebut, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Konawe, Nasrudin, SH., MH., menegaskan bahwa pihaknya bergerak cepat sesuai instruksi Bupati Konawe. Ia mengatakan penanganan kebencanaan tidak boleh ditunda karena masyarakat membutuhkan pelayanan segera.
“Ini instruksi tegas dari Bupati. Dalam situasi kebencanaan, semua harus bergerak cepat dan tidak bisa ditunda. Masyarakat membutuhkan pelayanan segera, sehingga setiap laporan yang masuk langsung kami tindak lanjuti,” ujar Nasrudin.
Ia kemudian menginstruksikan Plt. Kabid Lijamsos, Amos Demi, S.Si, untuk turun langsung ke lokasi melakukan kaji cepat dan memverifikasi kebutuhan warga.
Menurut Nasrudin, Dinas Sosial telah menyiapkan sejumlah mekanisme penanganan darurat, mulai dari pendataan berbasis RT hingga kesiapan bantuan logistik apabila dibutuhkan. “Kami memastikan tidak ada keterlambatan dalam penyaluran bantuan apabila situasi darurat mengharuskan,” tegasnya.
Saat diwawancarai, Plt. Kabid Lijamsos, Amos Demi, S.Si, menjelaskan bahwa tim Dinas Sosial telah mendata kondisi kerusakan secara rinci dan mengidentifikasi kebutuhan dasar yang paling mendesak.
“Kami mencatat adanya rumah-rumah yang membutuhkan intervensi segera, terutama kategori rusak ringan dan berat. Data ini sedang kami padukan dengan laporan BPBD agar penyaluran logistik, bantuan permakanan, hingga potensi pendirian tenda dapat tepat sasaran,” kata Amos.
Amos menambahkan bahwa Dinas Sosial juga menyiapkan opsi bantuan tambahan bila warga terdampak membutuhkan tempat tinggal sementara. “Kami masih menunggu hasil kaji cepat total yang dilakukan bersama BPBD. Jika ada warga yang harus mengungsi, kami siap dukung kebutuhan dasar mereka,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa Dinas Sosial tetap standby dan berkoordinasi aktif dengan pemerintah desa serta BPBD. “Setiap perkembangan baru dari lapangan akan kami respons dengan penyesuaian bantuan,” katanya.
Dari sisi penanggulangan bencana, Kasubdit Logistik BPBD Konawe, Ninisan, SE., MM., menyampaikan bahwa sejak semalam timnya telah berada di lokasi untuk pendataan awal. “Sore ini kami akan kembali turun dengan membawa bantuan makanan siap saji. Jika memungkinkan, kami juga siap mendirikan tenda darurat bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat,” ujar Ninisan.
Setelah berdiskusi langsung dengan Kepala Desa Morosi, jumlah bangunan terdampak dipastikan bertambah menjadi 18 unit. “TRC akan segera melanjutkan assessment dan kaji cepat berdasarkan data tambahan yang kami terima di lapangan,” katanya.
Ninisan turut mengimbau warga agar segera melapor jika terjadi musibah di wilayah mereka. “Semakin cepat informasi masuk, semakin cepat pula kami dapat berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan,” ujarnya.
Aparat TNI Koramil Sampara juga terlihat turun membantu penanganan di lapangan. Menurut Amos Demi, keberadaan personel TNI sangat membantu percepatan proses pembersihan puing bangunan serta penyaluran bantuan bagi warga terdampak. “Aparat dari TNI Koramil Sampara ikut membantu menyalurkan bantuan dan membersihkan material. Kolaborasi ini sangat berarti bagi warga,” ungkap Amos.
Pembersihan material bangunan hingga kini masih berlangsung, melibatkan warga, aparat desa, TNI Koramil Sampara, dan petugas BPBD. Pemerintah setempat memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Catatan Fakta: Penanganan bencana angin kencang di Morosi menegaskan kembali pentingnya koordinasi lintas sektor. Respons cepat antara BPBD, Dinas Sosial, pemerintah desa, dan aparat TNI memiliki peran vital dalam memastikan percepatan penanganan darurat serta pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak.(*)















