banner 728x90

Dukung Semangat Konawe Bersahaja, Bulog : Harga Gabah Rp6.500/Kg yang Penting Memenuhi Standar

  • Bagikan
Silakan Bagikan:

Fakta1.com, Konawe— Kepala Bulog Kabupaten Konawe, Muh. Abdan Djarmin, menegaskan bahwa Bulog tetap melakukan pembelian gabah petani dengan harga Rp6.500 per kilogram, namun hanya untuk gabah dengan kualitas baik dan rendemen tinggi.Selasa 14 Oktober 2025

Penegasan itu disampaikan langsung oleh Kepala Bulog Konawe saat menghadiri rapat koordinasi di Desa Puundobi, Kecamatan Tongauna Utara, yang diikuti oleh Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, para camat, kepala desa, penyuluh pertanian, pengusaha penggilingan padi, serta petani dan masyarakat setempat.

“Bulog tetap membeli gabah petani, tetapi kami menekankan kualitas. Rendemen gabah harus di atas rata-rata nasional yang saat ini berada di angka 53,58 persen berdasarkan data BPS,” ujar Abdan.

Ia menjelaskan, harga Rp6.500 per kilogram berlaku di tingkat petani dengan mempertimbangkan kualitas gabah yang memenuhi standar pembelian Bulog. Menurutnya, keputusan ini bukan untuk menekan petani, melainkan menjaga keseimbangan mutu beras nasional agar tetap stabil di tengah fluktuasi harga gabah di pasaran.

“Kalau kualitasnya baik, Bulog siap serap dengan harga terbaik. Tapi kalau rendemennya rendah, tentu kami harus selektif agar tidak menurunkan kualitas stok nasional,” jelasnya.

Abdan juga mengingatkan bahwa Bulog tidak bisa menjadi satu-satunya lembaga penyerap hasil panen petani. Dari total produksi gabah di Kabupaten Konawe, Bulog hanya mampu menyerap sekitar 10–30 persen, sementara sekitar 70 persen sisanya dibeli oleh pengusaha penggilingan padi yang kemudian memasarkan hasilnya ke pasar umum.

Oleh karena itu, Muh. Abdan Djarmin, mendorong adanya kerjasama nyata antara pemerintah daerah, Bulog, dan pengusaha penggilingan padi untuk menjaga harga gabah di tingkat petani tetap stabil. Menurutnya, jika semua pihak berjalan searah, petani tidak akan menjadi pihak yang paling dirugikan ketika harga di pasar jatuh.

“Kita tidak ingin petani terus berada di posisi lemah. Stabilisasi harga gabah bukan hanya tugas Bulog, tapi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat,” katanya.

Sementara itu, sejumlah petani dan penyuluh yang hadir dalam rapat tersebut menyambut baik langkah Bulog Konawe yang hadir langsung di lapangan untuk mendengar persoalan harga gabah. Mereka berharap ada kebijakan konkret yang bisa mencegah permainan harga oleh tengkulak atau pengusaha yang membeli gabah di bawah harga acuan.

Rapat tersebut juga menghasilkan kesepahaman awal untuk memperkuat koordinasi antara Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, dan pengusaha penggilingan padi agar pembelian gabah di wilayah Konawe berjalan transparan, adil, dan berpihak pada petani.

“Bulog siap berada di tengah, menjadi mitra strategis bagi petani maupun penggilingan padi. Tujuan kami satu, agar kesejahteraan petani tetap terjaga,” tutup Muh. Abdan Djarmin.(*)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *