KONAWE, FAKTA1.COM — Salah satu tokoh pemuda Kabupaten Konawe, Widodo, SH, memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Expo Inovasi Desa oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe di arena STQ Unaaha, yang berlangsung pada 5–10 November 2025. Kegiatan ini digelar di bawah kepemimpinan Bupati H. Yusran Akbar, ST dan Wakil Bupati Samsul Ibrahim.
Menurut Widodo, kegiatan ini merupakan langkah strategis dan nyata di tengah upaya efisiensi anggaran yang digalakkan pemerintah pusat. Ia menegaskan bahwa Expo Inovasi Desa bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi upaya konkret memajukan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan potensi desa.
“Expo Inovasi Desa bukan kegiatan hura-hura. Ini langkah strategis pemerintah daerah untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat sekaligus memperlihatkan akuntabilitas penggunaan Dana Desa,” kata Widodo saat ditemui Fakta¹, Selasa, 4 November 2025.
Sebagai pengacara muda yang dikenal dengan sapaan Cak Do, Widodo menekankan bahwa Expo ini juga berfungsi sebagai instrumen evaluasi bagi pemerintah daerah untuk menilai pemanfaatan Dana Desa di 291 desa se-Kabupaten Konawe. Menurutnya, kegiatan semacam ini memastikan dana yang bersumber dari APBN benar-benar digunakan untuk pembangunan yang produktif, bukan sekadar formalitas.
“Jangan sampai Dana Desa hanya digunakan secara asal. Expo ini menjadi kesempatan bagi pemerintah daerah untuk menilai sejauh mana desa berinovasi dan memanfaatkan dana untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Widodo menambahkan bahwa sejak Konawe mekar menjadi kabupaten baru, seluruh 291 desa kini memiliki kesempatan unik untuk mempromosikan produk, inovasi, dan hasil pembangunan desa kepada publik yang lebih luas. Menurutnya, ini bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga peningkatan kapasitas dan kreativitas desa dalam mengelola potensi lokal.
“Expo ini menjadi wujud nyata keberpihakan pemerintah daerah terhadap ekonomi lokal. Setiap desa bisa menampilkan inovasi, mulai dari produk olahan, kerajinan tangan, hingga teknologi tepat guna yang dikembangkan masyarakat,” tambahnya.
Lebih jauh, Widodo menekankan bahwa kegiatan ini membuka peluang kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat desa, sekaligus memperkuat sinergi pembangunan daerah. Ia menyebutkan, dari 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara, hanya Kabupaten Konawe yang mampu menyelenggarakan Expo Inovasi Desa secara komprehensif dan pro terhadap ekonomi masyarakat.
“Ini momentum penting bagi masyarakat untuk menilai keberpihakan pemerintah terhadap ekonomi lokal. Expo ini menunjukkan kerja nyata pemerintah daerah dalam membangun desa yang mandiri, kreatif, dan inovatif,” katanya.
Sebagai penutup, Cak Do mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berperan aktif,
“Mari bersama membangun daerah. Jika tidak mampu secara langsung, setidaknya berikan masukan yang membangun untuk kemajuan Kabupaten Konawe,” ujarnya.
Kegiatan Expo Inovasi Desa ini diharapkan menjadi wahana kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, serta menjadi langkah nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.(*)















