FAKTA1.COM, SIDRAP — Ada momen yang bikin ramai di acara press release kasus pembunuhan di Polres Sidrap, Jumat (28/3).
Hakim Pengadilan Negeri Sidrap, Masdiana, tengah bicara soal pentingnya menjaga privasi tersangka anak di bawah umur. Tapi, tiba-tiba ada suara yang menyela. Teriakan yang tak terduga.
Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Sidrap, Edy Basri, akhirnya angkat suara. “Itu spontan saja. Tidak ada yang sengaja. Teman-teman merasa seperti digurui. Mereka hanya jalankan tugas jurnalistik. Itu saja,” ujar Edy, santai.
Edy menepis anggapan bahwa dirinya ikut-ikutan. “Saya cepat keluar dari ruangan itu bukan karena itu. Istri saya menunggu, ada urusan keluarga bos. Jangan diplintir ke mana-mana,” tegasnya. (*)
Soal ucapan Bu Hakim?. Edy menilai materinya sudah benar yang menekankan pentingnya memperhatikan Pasal 19 UU nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak.
“Kan beliau cuma mengingatkan juga. Soal teriakan itu mungkin karena misinterpretasi saja. Lagipula, Bu Hakim sudah merendah dan minta maaf sejak awal sebelum bicara. Jadi, saya rasa tidak ada masalah,” tambahnya.
Isu ini sempat membesar. Tapi, Edy memastikan, semua sudah diklarifikasi langsung dengan Masdiana. “Saya sudah bicara. Dan perlu diketahui, saya dan beliau itu sudah seperti adik-kakak, kami pernah sama-sama seperjuangan di kampus. Jadi selesai. Tidak ada lagi yang perlu diributkan lagi,” tutupnya. (*)