Konawe Selatan – Kepala Puskesmas Motaha, Sunding Tehangga, membantah isu yang menyebut adanya penelantaran pasien akibat pemadaman listrik di fasilitas kesehatan yang ia pimpin. Klarifikasi tersebut disampaikannya menyusul pemberitaan sejumlah media online yang menyoroti pelayanan Puskesmas Motaha saat terjadi gangguan listrik.
Menurut Sunding, informasi yang beredar tersebut tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Ia menjelaskan bahwa genset di Puskesmas Motaha memang sempat mengalami gangguan teknis, terutama pada bagian kabel yang menghubungkan genset dengan instalasi listrik puskesmas.
“Ada beberapa kWh yang harus disambungkan kembali saat terjadi pemadaman. Jadi, bukan berarti kami tidak siap, tapi memang ada kendala teknis yang sedang kami tangani,” jelasnya.
Terkait pasien yang disebut-sebut terlantar, Sunding menegaskan bahwa pasien tersebut telah dirawat oleh tenaga medis selama beberapa hari dan mendapat penanganan sesuai standar operasional yang berlaku.
“Pasien itu sudah ditangani sesuai prosedur. Tidak benar kalau kami menelantarkan,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa sebelumnya pihak puskesmas sudah memberikan penjelasan kepada keluarga pasien bahwa genset yang tersedia belum sepenuhnya dapat diandalkan sebagai sumber penerangan alternatif jika terjadi pemadaman listrik.
Menanggapi laporan keluarga pasien yang mengaku tidak mendapat respons saat menghubungi pihak puskesmas, Sunding menjelaskan bahwa saat kejadian semua jaringan komunikasi mengalami gangguan dan ponselnya dalam kondisi tidak aktif.
“Ini bukan bentuk kelalaian seperti yang diberitakan. Kami tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya.
Sunding pun menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga pasien atas ketidaknyamanan yang terjadi. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan perbaikan, termasuk memastikan genset dapat berfungsi maksimal sebagai cadangan saat listrik padam.
“Insyaallah dalam waktu dekat kami akan segera memperbaiki genset agar bisa digunakan optimal ke depannya,” pungkasnya.