Fakta1.com, Konawe, Sultra — Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional dan Hari Kebaya Nasional 2025, Pemerintah Kabupaten Konawe menggandeng komunitas budaya, dunia pendidikan, serta organisasi perempuan untuk menyelenggarakan Fashion Show Anak dan Dewasa bertajuk “Lestarikan Budaya dengan Bangga Berkebaya: Anak Cerdas Konawe Bersahaja.” Minggu Siang 27 Juli 2025
Kegiatan ini digelar dengan semarak di pelataran Inolobunggadue Centrall Park, (ICP) Tepatnya di depan Kantor Bupati Konawe, menghadirkan puluhan peserta dari berbagai kalangan usia—mulai dari anak-anak SD, SMP, SMA, hingga para ibu-ibu dari komunitas perempuan lokal. Mereka tampil memukau dalam balutan kebaya yang mencerminkan keragaman budaya Nusantara.
Kebaya, sebagai salah satu warisan budaya takbenda Indonesia yang telah diakui secara internasional, diperagakan dalam beragam desain dan motif, termasuk sentuhan khas Sulawesi Tenggara. Anak-anak tampil anggun dan percaya diri di atas panggung, membuktikan bahwa nilai-nilai budaya tradisional tetap dapat hidup dan relevan di hati generasi muda.
Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua DPC Perempuan Indonesia Maju (PIM) Kabupaten Konawe, Ulfa Nur Fatimah, SM, yang menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang peragaan busana, melainkan wujud nyata pelestarian budaya di tengah arus globalisasi.
“Kebaya bukan sekadar selembar kain berbordir. Ia adalah simbol keanggunan, martabat, dan kekuatan perempuan Indonesia. Melalui anak-anak, semangat ini harus terus diwariskan agar budaya kita tidak tercerabut dari akarnya,” ujarnya.
Momentum ini juga menegaskan pentingnya membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki jati diri dan cinta terhadap budayanya sendiri.
Mengangkat tema “Anak Cerdas Konawe Bersahaja,” acara ini turut dimeriahkan oleh lomba fashion show antar sekolah dasar se-Kecamatan Unaaha yang diikuti oleh 15 SD, penampilan siswa-siswi dari SMPN 1 Wawotobi, MTsN Unaaha, SMA Kesehatan, hingga parade kebaya dari ibu-ibu komunitas yang tergabung dalam Forkopimda. Di sela-sela acara, ditampilkan pula edukasi sejarah kebaya secara ringan dan interaktif, serta pertunjukan tari tradisional oleh siswa-siswi.
Ketua TP-PKK Kabupaten Konawe, Hj. Hania, S.Pd., M.Pd., Gr, juga menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan budaya yang melibatkan anak-anak sebagai bagian dari pendidikan karakter.
“Kita ingin anak-anak Konawe tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, santun, dan mencintai warisan bangsanya. Fashion show ini adalah salah satu bentuk pembelajaran yang menyenangkan sekaligus membanggakan,” tutur Hj. Hania.
Salah satu sorotan dalam kegiatan ini adalah penampilan Ayesha Balqis Safiyah Chandra, seorang model cilik berbakat asal Konawe. Dalam wawancara, sang ibu, Puspa, membagikan kisah perjalanan anaknya di dunia modeling.
“Sejak kecil, kami melihat bakat di dirinya. Lomba pertamanya diadakan dalam rangka HUT Provinsi Sultra di Kolaka. Dari situ, kami daftarkan Ayesha ke Akademi Modeling. Setelah bergabung, banyak undangan tampil mulai berdatangan,” jelasnya.
Ayesha telah enam kali menjuarai lomba modeling di tingkat provinsi, dan baru-baru ini mewakili Konawe dalam dua event nasional: Fashion Show Batik Nusantara dan Fashion Show Wastra di Jakarta. Pada 8 Agustus mendatang, ia dijadwalkan tampil di ajang Festival Karnaval Internasional di Jember, sebuah prestasi membanggakan bagi Konawe.
“Dengan kehadiran Ayesha, kami berharap anak-anak lain di Konawe bisa terinspirasi. Seperti kata Ibu Bupati, anak-anak adalah aset masa depan. Karena itu, kami berkomitmen untuk mendirikan sekolah modeling di Konawe sebagai wadah pembinaan bakat generasi muda,” tambah Puspa.
Acara ditutup dengan suasana penuh antusias. Sesi foto bersama, pembagian hadiah untuk peserta terbaik, serta senyum bangga dari para orang tua menjadi penanda suksesnya kegiatan ini.
Dengan kebaya sebagai simbol warisan budaya, Kabupaten Konawe menegaskan komitmennya untuk terus menjaga dan melestarikan jati diri bangsa—dimulai dari anak-anak hari ini, demi Indonesia esok yang lebih berbudaya.(*)