banner 728x90

MTSN 1 Konawe Angkat Bicara Terkait Dugaan Bullying yang Menimpa Siswi Berinisial AMZ

  • Bagikan
Silakan Bagikan:

FAKTA1.COM, KONAWE — Kasus dugaan bullying di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 1 Konawe yang menimpa siswi berinisial AMZ (Akhila) menuai sorotan publik.

Korban dikabarkan mengalami cedera di bagian tulang ekor hingga nyaris lumpuh. Namun, pihak sekolah menegaskan kejadian itu bukan tindakan perundungan, melainkan kecelakaan saat siswa sedang bercanda sebelum pelajaran dimulai.

Kepala MTSN 1 Konawe, Nyuheri Slamet, S.Pd, mengatakan insiden itu terjadi pada pagi hari sebelum kegiatan belajar mengajar.

“Saya mendapat kabar dari orang tua Akhila sepulang sekolah. Ibunya bilang, anaknya jatuh dan tak bisa berdiri. Setelah kami telusuri, ternyata anak-anak hanya bermain,” ujar Nyuheri, Kamis (16 Oktober 2025).

Menurut keterangan sejumlah siswa, peristiwa itu berawal ketika Akhila dan dua temannya saling bercanda, menarik kursi dan tangan satu sama lain, hingga Akhila terjatuh.

“Tidak ada yang melihat langsung proses jatuhnya. Semua berlangsung cepat,” kata Nyuheri.

Sementara Wali Kelas VII-3, Wahyudi Daud, S.Pd., M.Pd, menjelaskan kejadian itu berlangsung sekitar pukul 07.00 WITA, tepat sebelum jam pelajaran dimulai.

“Dari informasi keluarga, Akhila jatuh karena kursinya ditarik oleh temannya,”. Menurut Wahyudi, pihak sekolah segera menindaklanjuti laporan keluarga korban dan meminta klarifikasi melalui grup komunikasi guru, siswa, dan orang tua.

“Kami langsung konfirmasi agar tidak muncul kesimpangsiuran,” katanya.

Namun hasil penelusuran internal menunjukkan tidak ada satu pun siswa yang menyaksikan langsung momen jatuhnya korban. Kursi yang disebut-sebut ditarik juga tidak ditemukan di lokasi.

“Kami di pihak sekolah sama sekali tidak seperti yang diberitakan. Justru sebaliknya, kami adalah pihak yang paling peduli terhadap kondisi para siswa. Kami juga selalu menjaga komunikasi yang baik, baik dengan orang tua maupun anak-anak di sekolah,” jelas Wahyudi.

Ia berharap masyarakat menyikapi peristiwa ini secara bijak. “Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bersama agar setiap masalah disikapi dengan tenang, tidak langsung menyudutkan pihak tertentu sebelum fakta yang sebenarnya terungkap,” ujarnya.

Situasi semakin ramai setelah muncul kabar bahwa rekaman CCTV di kelas mengalami gangguan teknis. Menurut teknisi sekolah, kualitas gambar CCTV menurun secara bertahap hingga tidak dapat menampilkan peristiwa dengan jelas.

“Gambarnya rusak perlahan, berubah dari berwarna menjadi hitam putih, sampai akhirnya tidak bisa merekam momen tersebut,” kata seorang staf teknis.

Kasus ini mencuat setelah sejumlah media lokal memberitakan dugaan bullying brutal di MTSN 1 Konawe, lengkap dengan narasi soal CCTV yang disebut “mendadak buta”. Pihak sekolah pun telah dipanggil ke Polres Konawe untuk memberikan klarifikasi.

Kepala MTSN 1 Konawe memastikan pihaknya terbuka dan siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum.

“Kami tidak menutupi apa pun. Ini murni kecelakaan, bukan bullying,” ujar Nyuheri.

Ia menambahkan, komunikasi antara pihak sekolah dan keluarga korban masih terjalin baik. Ia bahkan beberapa kali menanyakan kondisi Akhila dan sempat menerima video saat korban menjalani pengobatan tradisional.

“Kami bersama Kandepag Kabupaten Konawe juga telah menjenguk langsung ke rumahnya. Kami prihatin dan ingin melihat kondisinya,” kata Nyuheri.

Upaya konfirmasi ke pihak kepolisian belum membuahkan hasil. Petugas yang ditemui di Mapolres Konawe mengatakan penyelidikan masih berjalan.

“Belum bisa kami simpulkan sekarang. Nanti pimpinan yang akan memberikan keterangan resmi,” ujarnya.

Polisi berjanji akan menyampaikan perkembangan kasus setelah seluruh keterangan dari pihak sekolah dan keluarga korban dikumpulkan.

Hingga kini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Publik menanti hasil pemeriksaan yang akan menentukan apakah peristiwa di MTSN 1 Konawe itu murni kecelakaan atau mengandung unsur perundungan.(*)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *