banner 728x90

Pemkab Konawe Tancap Gas: Balai Benih Ikan Baru Dibangun di Anggaberi

  • Bagikan
Silakan Bagikan:

Konawe – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe semakin serius memperkuat sektor perikanan dan ketahanan pangan daerah. Setelah BBI Abelisawa dinilai tak lagi memadai, Bupati Yusran Akbar memastikan Kecamatan Anggaberi menjadi lokasi baru pembangunan Balai Benih Ikan (BBI) yang lebih representatif dan strategis.

Keseriusan Pemkab Konawe terlihat dari dimulainya penyusunan studi kelayakan yang menjadi tahap penting sebelum konstruksi. Lahan seluas 2,3 hektare pun telah selesai dibebaskan, memastikan proyek berjalan tanpa hambatan.

Seminar awal penyusunan studi kelayakan yang digelar di Aula Inspektorat Konawe, Senin (17/11/2025), menandai langkah nyata percepatan pembangunan BBI Anggaberi. Proses ini merupakan hasil kerjasama Pemkab Konawe dan LPPM Universitas Halu Oleo (UHO) melalui MoU yang telah disepakati sebelumnya.

Ketua Tenaga Ahli Studi Kelayakan, Dr. Ir. Muammar Makmur, S.T., M.Eng, menegaskan bahwa kajian tengah memasuki fase pengumpulan data dan penyusunan studi pendahuluan.

“Fokus kami menyusun studi kelayakan sebagai landasan penting pembangunan infrastruktur,” ujarnya.

Muammar menjelaskan bahwa analisis meliputi aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Secara geografis, Konawe berada di wilayah strategis yang dikelilingi daerah penyokong sehingga sangat potensial menjadi pusat produksi pangan dan perikanan.

Tahap berikutnya adalah seminar akhir kelayakan. Jika dinyatakan layak, maka penyusunan Detail Engineering Design (DED) bakal segera dimulai sebelum masuk ke tahap pembangunan fisik.

Dinas Perikanan Konawe menjelaskan bahwa BBI Abelisawa sudah tidak memenuhi standar operasional akibat kualitas air yang terus menurun. Karena itu, lokasi baru menjadi kebutuhan mendesak.

Menurut Sahruddin, S.Pi., M.Si, Anggaberi merupakan pilihan paling ideal. “Pelaku usaha perikanan tersebar di 28 kecamatan. Posisi Anggaberi berada di tengah wilayah, sehingga sangat strategis sebagai pusat pelayanan,” jelasnya.

Lokasi ini juga didukung suplai air stabil dari Irigasi Wawotobi dan Ameroro—dua sumber air yang menjadi syarat utama keberhasilan BBI. Selain itu, area sekitar dinilai berpotensi dikembangkan menjadi wisata edukasi serta kawasan retensi air.

“Pembangunan BBI ini akan meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memicu lahirnya pelaku usaha baru,” tambahnya.

Lahan 2,3 Hektare Beres: Sinyal Terkuat Proyek Siap Jalan, Salah satu faktor paling menentukan dalam proyek pembangunan adalah status lahan. Untuk Anggaberi, hambatan itu telah terselesaikan.

Camat Anggaberi, Latif Surangga, SH, memastikan, “Alhamdulillah, lahan sudah dibebaskan. Ganti rugi kepada pemilik juga sudah diberikan. Tidak ada kendala lagi.”

Lurah Anggaberi, Adnan, S.Sos, menguatkan pernyataan tersebut, “Total lahan yang disiapkan 2,3 hektare, seluruhnya milik warga dan proses pembebasan berjalan baik.”

Tidak hanya menerima, masyarakat setempat bahkan mendukung penuh pembangunan karena manfaatnya dinilai sangat nyata. Selama ini banyak pembudidaya mengandalkan benih dari luar daerah, yang risikonya tinggi dan harga tidak stabil.

Sinergi Pemerintah, Akademisi, dan Masyarakat: BBI Anggaberi Siap Menggerakkan Ekonomi Konawe

Proyek pembangunan BBI Anggaberi bukan lagi sekadar wacana. Dengan kesiapan lahan, dukungan akademisi UHO, dan komitmen Bupati Yusran Akbar bersama Wakil Bupati Syamsul Ibrahim, proyek ini kini berada di rel yang tepat.

Jika seluruh tahapan berjalan lancar, BBI Anggaberi akan menjadi pusat benih ikan modern yang mampu meningkatkan produksi, menurunkan ketergantungan pasokan luar daerah, serta membuka peluang ekonomi baru bagi ratusan pembudidaya di Konawe.

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *