Fakta1.com, Konawe — Pengurus Idaroh Wustho Jami’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (Jatman) Sulawesi Tenggara resmi dikukuhkan dalam acara yang berlangsung di Pondok Pesantren Al-Muhajirin, Ahuawatu, Kecamatan Pondidaha, pada Minggu (16/11). Prosesi pengukuhan yang berlangsung sejak pukul 10.00 hingga 16.00 Wita itu dihadiri sekitar 150 peserta dari berbagai unsur masyarakat dan organisasi keagamaan.minggu 16 November 2025
Acara dibuka dengan pembacaan doa, ayat suci Al-Qur’an, sholawat thariqiyyah, serta dzikir bersama sebelum dilanjutkan dengan pengukuhan pengurus masa khidmat 2025–2030 oleh perwakilan Jatman pusat. Penandatanganan naskah pengukuhan menandai resminya struktur kepengurusan baru Jatman di Sultra.
Ketua Panitia Jatman Sultra dalam sambutannya menyebut kepengurusan baru ini diharapkan mampu memperkuat nilai tasawuf, sekaligus memperluas ruang silaturahmi antarpraktisi thariqah di provinsi tersebut. “Kegiatan ini adalah upaya meneguhkan peran Jatman sebagai lembaga yang menjaga amalan thariqah tetap sesuai syariat, baik lahir maupun batin,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara atas dukungan terhadap terselenggaranya acara tersebut.
Ketua Jatman Sultra yang juga pengasuh Ponpes Al-Muhajirin, KH Muhammad Chozin, menegaskan posisi Jatman sebagai wadah pemersatu umat di tengah maraknya persoalan keagamaan yang berkembang saat ini. “Thariqah harus menjadi jalan yang membawa keteduhan dan persatuan,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jatman Indonesia Prof. Dr. KH Masykur Musa mengingatkan para pengurus untuk menjalankan amanah secara konsisten dan tetap berada dalam naungan Ahlus Sunnah wal Jamaah serta nilai-nilai Nahdlatul Ulama. Ia menekankan pentingnya menjaga harmoni sosial dan stabilitas nasional.
“Kami berharap kepengurusan Jatman Sultra dapat menegakkan syariat thariqah dan membawa manfaat bagi umat, serta ikut menjaga kondusivitas negara,” tegasnya.
Kegiatan yang turut dihadiri perwakilan kepolisian, legislatif, instansi pemerintah, dan tokoh masyarakat ini ditutup pukul 16.00 Wita dengan situasi yang dilaporkan aman dan kondusif.(*)















