Konawe — Pimpinan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Konawe pada Selasa, 18 November 2025, setelah sebelumnya menuntaskan agenda serupa di Kabupaten Kolaka Timur. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian monitoring pengawasan tahapan pemilu yang tengah berlangsung di wilayah Sulawesi Tenggara.
Rombongan dipimpin oleh Totok Hariyono, SH, Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa, bersama Lolly Suhenty, S.Sos.I., M.H., Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas. Keduanya turun langsung melakukan pemantauan, konsolidasi kelembagaan, serta memberikan penguatan terhadap jajaran pengawas pemilu di Kabupaten Konawe.
Sebelum tiba di Kantor Bawaslu Konawe, Totok dan Lolly bersama rombongan meninjau Bendungan Ameroro, salah satu proyek strategis nasional di Kecamatan Uepai. Peninjauan ini dilakukan untuk memotret dinamika sosial masyarakat sekitar serta mengantisipasi potensi kerawanan yang dapat mempengaruhi jalannya pengawasan tahapan pemilu. Rombongan juga sempat mengabadikan momen dengan foto bersama di kawasan bendungan sebelum melanjutkan perjalanan ke kantor Bawaslu.
Sesampainya di Kantor Bawaslu Konawe, para pimpinan disambut jajaran komisioner dan staf sekretariat. Lolly memimpin diskusi internal, melakukan pengecekan kesiapan struktur pengawasan hingga tingkat kecamatan, serta memberikan pembekalan kepada para pengawas.
“Kesiapan pengawas di daerah harus matang menghadapi dinamika tahapan pemilu. Pencegahan dan deteksi dini pelanggaran adalah fokus utama kita untuk menjaga kualitas demokrasi,” tegas Lolly.
Ia menambahkan bahwa pengawasan hingga ke tingkat desa membutuhkan ketelitian dan kepekaan tinggi. “Banyak potensi pelanggaran muncul dari akar rumput. Pengawas harus mampu memetakan, mengantisipasi, dan merespons cepat setiap gejala pelanggaran,” ujarnya.
Lolly juga memberikan penekanan tambahan tentang pentingnya sikap adaptif menghadapi dinamika politik lokal.
“Pengawas harus bergerak cepat, komunikatif, dan mampu membangun kepercayaan publik. Integritas tidak boleh dinegosiasikan, bahkan dalam kondisi paling dinamis sekalipun,” tambahnya.
Sementara itu, Totok Hariyono menyoroti pentingnya penguatan regulasi dan kemampuan teknis jajaran pengawas.
“Kami memastikan seluruh jajaran memahami standar kerja, prosedur hukum, dan mekanisme penyelesaian sengketa. Integritas pemilu sangat bergantung pada kesiapan pengawas dari awal hingga akhir proses,” jelasnya.
Menurutnya, jajaran Bawaslu di tingkat daerah harus tangguh menghadapi potensi sengketa, terlebih menjelang tahapan krusial pemilu.
Dalam sesi wawancara, Lolly kembali menekankan pentingnya kerja kolaboratif antara pengawas, pemerintah daerah, aparat keamanan, penyelenggara pemilu, hingga elemen masyarakat.
“Konawe punya dinamika politik yang cukup tinggi. Soliditas internal dan partisipasi publik sangat penting agar pemilu berjalan berintegritas,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa pengawasan bukan hanya tugas struktural Bawaslu, tetapi memerlukan dukungan masyarakat sebagai kontrol sosial.
Kegiatan di Konawe ditutup dengan evaluasi teknis, penyampaian arahan strategis, serta konsolidasi penguatan kelembagaan kepada seluruh jajaran pengawas kecamatan. Dari Konawe, rombongan Bawaslu RI melanjutkan monitoring ke beberapa wilayah lain di Sulawesi Tenggara sebagai bagian dari agenda nasional penguatan pengawasan pemilu.
Usai rangkaian kegiatan dan kepulangan rombongan, salah satu Komisioner Bawaslu Kabupaten Konawe, Sandra Hasba, S.Sos., M.AP, memberikan apresiasi atas kunjungan pimpinan Bawaslu RI.
“Kunjungan ini menjadi energi baru bagi kami. Arahan Ibu Lolly dan Pak Totok sangat relevan dengan kondisi lapangan yang kami hadapi. Penguatan regulasi, disiplin kerja, serta komunikasi dengan masyarakat menjadi perhatian utama kami ke depan,” kata Sandra.
Ia menegaskan bahwa Bawaslu Konawe telah menyiapkan langkah strategis untuk memperkuat deteksi dini dan meningkatkan pola kerja pengawasan hingga tingkat desa.
“Kami akan segera menindaklanjuti seluruh arahan, termasuk peningkatan kapasitas pengawas, pemetaan kerawanan, dan memperkuat kolaborasi dengan stakeholder lokal. Kunjungan ini bukan hanya evaluasi, tetapi juga penguatan moral bagi seluruh jajaran,” tambahnya.
Sandra memastikan bahwa Bawaslu Konawe berkomitmen menjaga profesionalitas dan integritas dalam menghadapi tahapan pemilu yang semakin intens.















