Oleh: Saiful Huda Ems.
Semakin banyak berkomentar akan semakin terlihat post power syndromenya Jokowi. Ia sepertinya tidak sadar bahwa ia bukan lagi presiden, melainkan bekas presiden yang meninggalkan banyak masalah di negeri ini.
Karenanya tidaklah heran, begitu dia berpidato yang sangat provokatif di HUT Partai Gerindra, dia langsung disikapi dengan aksi massa ribuan mahasiswa di seluruh penjuru Nusantara. Itu semua merupakan suatu bukti, bahwa rakyat aslinya sudah semakin muak dengan banyaknya cawe-cawe Jokowi.
Seandainya Jokowi saat ini memimpin salah satu Partai Politik, mungkin rakyat masih bisa memahami banyaknya komentar yang keluar dari lisannya, namun ketika dia bukanlah Ketum ataupun fungsioneris Partai Politik, maka rakyat akan merasa janggal dengan banyaknya komentar dan prilaku politiknya.
Menjadi negarawan memang tidaklah mudah, namun mudah berubah menjadi pengacau negara, sangatlah sulit diterima oleh akal sehat.
Jika Jokowi typical orang yang berjiwa besar, tentunya ia akan menahan aktivitas politiknya yang tidak hanya kontroversial, melainkan pula banyak menimbulkan malapetaka. Kecuali jika memang ia sudah memasuki masa post power syndrome, maka rakyat akan memakluminya.
Persoalannya hidup di Negara Hukum seseorang tidak boleh seenaknya melakukan pelanggaran hukum, karenanya meskipun itu dilakukannya di masa ia masih menjabat, Jokowi saat ini masihlah dapat diadili. Ayo para Mahasiswa kepalkan tangan juang perlawananmu lagi !. Merdeka !✊️…(SHE).
21 Februari 2025.
Saiful Huda Ems (SHE). Lawyer dan Analis Politik.