FAKTA1.COM, KONAWE – Menanggapi pemberitaan tentang kondisi hidup sepasang suami istri di Kelurahan Lawulo yang tinggal di rumah tidak layak huni tanpa fasilitas MCK, Lurah Lawulo, Lyly Suyatim, S.Sos, akhirnya angkat bicara. Ia memberikan klarifikasi sekaligus penegasan mengenai berbagai program bantuan pemerintah yang telah disalurkan kepada keluarga tersebut.
Menurut Lyly Suyatim, keluarga itu tidak luput dari perhatian pemerintah. Berbagai program sosial telah diberikan, baik berupa bantuan langsung maupun fasilitas pembangunan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup. Beberapa di antaranya adalah Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), serta pembangunan fasilitas MCK.
Meski demikian, kondisi ekonomi keluarga yang terbatas membuat hasil bantuan tidak selalu terpelihara dengan baik. Fasilitas MCK yang sebelumnya dibangun untuk kebutuhan sehari-hari, misalnya, kini sudah tidak terawat.
“Bantuan sudah diupayakan, namun karena keterbatasan keluarga dalam perawatan, MCK yang dibangun tidak terpelihara dengan baik. Ini menjadi perhatian kami agar ke depan bisa didampingi lebih intensif,” ujar Lyly.
Tidak hanya soal MCK, Lyly juga menegaskan bahwa program bedah rumah telah pernah dilaksanakan. Saat ini, pihak kelurahan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait agar realisasi bantuan yang dibutuhkan segera terlaksana.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kehadiran pemerintah tidak sebatas menyalurkan bantuan material. Pendampingan sosial akan digiatkan agar warga penerima bantuan dapat memanfaatkan, memelihara, dan mengelola bantuan dengan baik.
“Kami berkomitmen tidak hanya memberikan bantuan material, tetapi juga edukasi dan pengawasan, supaya warga bisa menjaga apa yang telah dibantu. Pemerintah hadir untuk memastikan warganya hidup lebih layak,” imbuh Lyly.
Lurah Lawulo juga menekankan pentingnya sinergi dan gotong royong. Keberhasilan program pemerintah tidak akan optimal tanpa dukungan masyarakat dan lembaga sosial. Ia berharap warga sekitar turut berperan, baik melalui tenaga, ide, maupun kepedulian nyata dalam meringankan beban sesama.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk peduli bersama. Gotong royong adalah nilai luhur yang masih sangat relevan untuk menjawab persoalan sosial. Jika pemerintah dan masyarakat berjalan bersama, upaya meningkatkan kesejahteraan warga akan lebih cepat terwujud,” pungkas Lyly.
Klarifikasi ini sekaligus menegaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam terhadap permasalahan warganya. Namun, di sisi lain, perlu ada kesadaran bersama bahwa setiap bantuan akan bermakna bila diiringi tanggung jawab, pendampingan, dan kerja sama semua pihak.(*)















