banner 728x90

Program MBG di Konawe Dapat Apresiasi Tinggi, Nopri Ungkap Tantangan Serius: Susu dan Telur Mulai Langka

  • Bagikan
Silakan Bagikan:

FAKTA1.COM, UNAAHA — Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Konawe kembali mencuri perhatian. Bukan tanpa alasan, progres pembangunan 33 Dapur Sentra Pemberdayaan Pangan dan Gizi (SPPG) yang digaungkan pemerintah pusat berjalan cepat dan mendapat apresiasi langsung dari Badan Gizi Nasional.

Apresiasi tersebut datang dari Nopri Al Ikmansyah, SH, Korwil Konawe perwakilan Badan Gizi Nasional Sultra. Ia mengakui bahwa kinerja Bupati H. Yusran Akbar dan Wakil Bupati H. Syamsul Ibrahim dalam mendorong program ini patut diacungi jempol.

“Alhamdulillah, sampai bulan Desember nanti sudah terealisasi 50 persen dari target 33 dapur. Ini progres yang sangat bagus,” ujar Nopri, Kamis (20/11/2025).

Nopri membeberkan bahwa hingga November 2025, sebanyak 15 dapur SPPG sudah beroperasi. Sementara satu dapur lainnya masih menyelesaikan persoalan pendanaan. Sisanya dikejar agar tuntas dan mulai beroperasi pada awal 2026.

“Kita pacu terus. Karena program ini untuk rakyat, kita tidak mau tertinggal,” katanya.

Namun di balik progres itu, Nopri tidak menampik masih ada tantangan besar. Kelangkaan bahan baku menjadi kendala utama dalam penyajian menu MBG, terutama pada hari Sabtu.

“Susu full cream, roti, buah sampai snack masih sulit didapat. Ini tantangan besar,” ungkapnya.

Ia menyebut bahwa program MBG kini berjalan Senin hingga Sabtu, sehingga kebutuhan bahan baku meningkat tajam. Bahkan dua komoditas utama — daging ayam dan telur — diprediksi akan semakin sulit di pasaran.

“Suplai dari Sulawesi Selatan sudah mulai dibatasi. Mereka juga butuh untuk dapur SPPG di daerahnya. Jadi ini harus diantisipasi,” jelasnya.!”

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Nopri mendorong Bupati Konawe mengambil langkah cepat. Ia meminta agar UMKM lokal didorong memproduksi bahan pendukung MBG.

Selain itu, ia menilai Konawe punya potensi besar membangun sentra buah lokal. Semangka dan melon dari Padangguni, serta jeruk dari Uepai, disebut bisa menjadi pemasok utama dapur-dapur SPPG.

Satu hal yang paling ditekankan Nopri adalah pembangunan sentra industri ayam potong dan petelur.

“Kalau tidak disiapkan dari sekarang, kita akan kelabakan ke depannya,” tegasnya.!”

Di sisi lain, Bupati H. Yusran Akbar menegaskan bahwa Konawe siap menjadi daerah terdepan dalam mendukung program nasional Presiden Prabowo Subianto. Hal itu ia sampaikan dalam pembukaan Expo Inovasi Desa 2025 yang dihadiri 291 kepala desa.

“Program ini bukan hanya target pemerintah pusat, tapi komitmen kita untuk masyarakat. Desa harus jadi ujung tombak,” tegas Bupati.

Program MBG di Konawe kini melayani 36.890 penerima manfaat, mulai dari peserta didik hingga ibu hamil dan menyusui. Berikut sebarannya:

Unaaha: 4 SPPG
Wawotibi: 3 SPPG
Uepai: 2 SPPG
Anggaberi: 1 SPPG
Amonggedo: 1 SPPG
Besulutu: 1 SPPG
Abuki: 1 SPPG
Soropia: 1 SPPG
Tongauna Utara: 1 SPPG

Dengan capaian ini, Konawe dinilai sebagai
salah satu daerah yang paling siap menjalankan Program Makanan Bergizi Gratis di Sulawesi Tenggara.(*)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *