banner 728x90

Reformasi Birokrasi Berbasis Data: ASN Konawe Perkenalkan Tujuh Aksi Perubahan dari PADITA

  • Bagikan
Silakan Bagikan:

Konawe, Fakta.com — Pemerintah Kabupaten Konawe resmi meluncurkan tujuh program inovasi hasil rancangan peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XIX Tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Bupati Konawe, Jumat, 7 November 2025, dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe, Ferdinand Sapan, dan dihadiri para pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Kabupaten Konawe.

Peluncuran tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat reformasi birokrasi berbasis data dan digitalisasi pemerintahan. Tujuh inovasi yang diperkenalkan mencakup sektor pangan, peternakan, kepegawaian, koperasi, komunikasi, hingga administrasi pemerintahan.

Dalam sambutannya, Ferdinand Sapan menegaskan bahwa rencana aksi yang dirancang para peserta menunjukkan peningkatan kapasitas dan adaptasi aparatur terhadap tuntutan zaman.

“Program inovasi ini merupakan cermin dari aparatur yang visioner. Jika dijalankan secara konsisten, akan mempercepat transformasi tata kelola pemerintahan daerah,” ujarnya.

Ferdinand juga menekankan agar setiap rencana aksi tidak berhenti pada tataran konsep, melainkan diimplementasikan secara nyata di unit kerja masing-masing.

Berikut tujuh pejabat administrator peserta PKA Angkatan XIX yang mempresentasikan inovasi mereka:

  1. Robin Hermansah, S.Si., MM – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Konawe
    Inovasi: PADITA KONAWE (Pasar Pangan Digital Terjangkau Konawe)
    Platform digital yang memperluas akses masyarakat terhadap pangan murah dan berkualitas melalui sistem pemasaran daring berbasis lokal.
  2. Rianti, S.Pt – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Konawe
    Inovasi: SIPANDU (Silase Pakan Ternak Terpadu)
    Program pemberdayaan masyarakat dalam mengolah jerami padi menjadi pakan ternak bernilai ekonomi tinggi.
  3. Abed Nego Limbong, SE., MM – BKPSDM Konawe
    Inovasi: SIMP3K
    Sistem digitalisasi pengelolaan data Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guna meningkatkan efisiensi administrasi kepegawaian.
  4. Andi Muhammad Idris, SE – Dinas Koperasi dan UKM
    Inovasi: SIDAK (Sistem Informasi Data Administrasi Koperasi)
    Platform digital yang memudahkan pendataan serta pemantauan aktivitas koperasi secara terintegrasi.
  5. La Ode Muhamad Adnan, SE – Sekretariat Daerah Konawe
    Inovasi: MONALISA (Monitoring dan Evaluasi Pengadaan Barang/Jasa)
    Sistem digital yang memperkuat transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengadaan barang dan jasa pemerintah.
  6. Mahbub Fauzi, S.Pd.I – Dinas Komunikasi dan Informatika Konawe
    Inovasi: PINDARA KONAWE (Pemerintahan Digital Terintegrasi Konawe)
    Inisiatif integrasi antar-sistem OPD untuk mempercepat terwujudnya pemerintahan berbasis data dan teknologi.
  7. Sumarto, ST – Sekretariat Daerah Konawe
    Inovasi: SI-BATAS (Sistem Informasi Batas Desa)
    Program digitalisasi data batas wilayah desa untuk mencegah tumpang tindih dan memperkuat keakuratan administratif.

Peluncuran tujuh inovasi ini menandai langkah awal pembenahan manajemen pemerintahan daerah berbasis teknologi. Pemerintah Kabupaten Konawe menilai, aksi perubahan tersebut akan menjadi motor penggerak menuju birokrasi yang lebih responsif, efektif, dan transparan.

Salah satu peserta, Robin Hermansah, S.Si., MM, menjelaskan lebih lanjut tentang inovasinya, PADITA KONAWE. Program ini dirancang untuk menjembatani masyarakat, petani, dan pelaku UMKM dalam satu ekosistem pangan digital.

“Sering kali harga bahan pokok naik bukan karena stok berkurang, tetapi karena rantai distribusi yang panjang. Melalui PADITA, kami memangkas jalur distribusi agar petani dan konsumen sama-sama diuntungkan,” tutur Robin.

Ia menambahkan, PADITA KONAWE menjadi bagian dari strategi ketahanan pangan daerah dengan memanfaatkan teknologi sebagai penghubung antara produksi dan konsumsi.

“PADITA bukan sekadar aplikasi jual beli, tapi sebuah ekosistem pangan digital. Kami ingin menjadikan Konawe sebagai pionir pasar pangan cerdas di Sulawesi Tenggara,” tegasnya.

Menutup kegiatan, Ferdinand Sapan kembali menegaskan pentingnya komitmen berkelanjutan dari setiap aparatur.

“Kami ingin membangun birokrasi yang tidak hanya cepat merespons, tetapi juga proaktif menciptakan perubahan,” ujarnya.

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *