JABAR, FAKTA1.COM – Miris Kondisi yang mengkhawatirkan terjadi di sepanjang aliran Sungai Cibeet, yang kini menjadi ancaman serius bagi habitat hewan-hewan endemik di sekitarnya. Sungai yang berhulu di Gunung Baud, Pegunungan Jonggol, wilayah perbatasan Sukamakmur, Bogor dengan Kabupaten Cianjur ini telah menjadi korban dari tingginya tingkat pencemaran limbah industri. Berita ini dirilis pada Minggu 25/8/24.
Para warga sekitar Sungai Cibeet mulai mengalami dampak yang tidak bisa diabaikan, dengan air sungai yang dulunya bersih kini berubah warna dan menciptakan aroma yang menyengat. Masyarakat di Desa Wanajaya, Wanakerta, dan Mekarmulya tidak lagi dapat mengandalkan air sungai tersebut untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci dan mandi. Keresahan pun mulai merajalela di kalangan warga setempat, terutama ketika menyaksikan habitat udang galah dan buaya mulai terancam hingga mengalami kematian akibat kondisi Sungai Cibeet yang semakin tercemar.
Lebih lanjut Permintaan untuk menormalisasi Sungai Cibeet dan membersihkan limbah industri yang mencemar sungai tersebut telah mencuat ke permukaan, bahkan masyarakat meminta perhatian pemerintah pusat, terutama kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. H. Joko Widodo, untuk segera bertindak dalam menangani masalah ini. Dalam kondisi darurat limbah seperti ini, sangat dibutuhkan respons cepat dan tindakan nyata dari pihak berwenang untuk mendata pabrik-pabrik yang menjadi sumber pencemaran Sungai Cibeet.
Kendatipun Dampak langsung dari pencemaran Sungai Cibeet tidak hanya dirasakan oleh manusia, tetapi juga biota-biota lokal yang menyebut sungai ini sebagai rumah mereka. Udang galah dan buaya yang merupakan bagian dari ekosistem sungai mulai menunjukkan tanda-tanda ketergangguan dan kematian akibat limbah yang meracuni air tempat mereka hidup. Kondisi ini menjadi cerminan dari dampak negatif yang ditimbulkan akibat ulah tidak bertanggung jawab dalam membuang limbah ke lingkungan.
Kendati Demikian, Pencemaran Sungai Cibeet menjadi panggilan darurat bagi semua pihak terkait, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk bersatu dalam upaya perlindungan lingkungan yang lebih baik. Kepedulian terhadap alam dan makhluk hidup di dalamnya harus menjadi prioritas bersama, agar generasi mendatang masih dapat menikmati keindahan alam dan keberagaman hayati yang ada di sekitar kita. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mengembalikan Sungai Cibeet ke keadaan semula, sebagai aset berharga yang harus dijaga dengan baik untuk keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan hidup makhluk di bumi ini. Pungkas Keluh Kesah Masyarakat Cibe’et
Kepala Pers Jawa Barat: Haris Pranatha, Humaniora