banner 728x90

Usung Konsep Batang Sagu yang Inovatif, Desa Puuloro Tampil Beda di Konawe Expo 2025

  • Bagikan
Silakan Bagikan:

Konawe, Fakta.com — Desa Puuloro, Kecamatan Sampara, tampil mencuri perhatian dalam Konawe Expo 2025 yang akan digelar mulai 5 November 2025. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Sardin Beemu, S.H., M.M., NLP, desa ini hadir dengan konsep pameran yang unik dan bernilai seni tinggi — seluruh stan dibuat dari batang sagu, bahan alami yang menjadi simbol potensi lokal dan kearifan masyarakat setempat.

Berbeda dengan sebagian besar peserta lain yang menggunakan material konvensional, Desa Puuloro justru memanfaatkan batang sagu sebagai bahan utama. Hasilnya, tampilan stan menjadi artistik, ramah lingkungan, dan kaya makna budaya.

Kepala Desa Puuloro, Sardin Beemu, menjelaskan bahwa ide tersebut berangkat dari keinginan untuk menonjolkan identitas desa sekaligus memperkenalkan potensi sagu sebagai sumber ekonomi kreatif.

“Kami ingin menunjukkan bahwa sagu bukan hanya bahan pangan, tetapi juga simbol kreativitas dan inovasi masyarakat desa. Melalui Expo ini, kami berharap muncul nilai tambah ekonomi dari pengelolaan sagu yang lebih kreatif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sardin menuturkan bahwa persiapan dilakukan jauh hari sebelum pelaksanaan pameran. “Lima hari sebelum ke sini, kami sudah bekerja lebih dulu di desa untuk menyiapkan bahan-bahannya. Jadi saat tiba di lokasi pameran, tinggal eksekusi dan penyusunan saja,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari ketertiban administrasi dan perencanaan matang yang telah ia bangun sejak awal menjabat.

“Sejak pertama saya menjabat Kepala Desa, saya perhatikan betul masalah data dan administrasi. Karena saya punya latar belakang di bidang itu, saya tahu betul bagaimana mengelolanya dengan baik,” ungkapnya.

Selain menonjolkan desain stan yang khas, Desa Puuloro juga membawa beragam produk unggulan hasil kreasi masyarakat.

“Ada beberapa yang kami tampilkan. Pertama, produk unggulan Desa Puuloro yaitu Tepung Sagu Mokonggoa, yang siap saji dan telah digunakan masyarakat luas. Kedua, Bepah Iwoi, semacam kue khas yang dibuat tanpa pengawet dan tanpa menggunakan air biasa, melainkan menggunakan air kelapa itu sendiri. Produk ini sudah lama beredar dan dipasarkan di berbagai tempat,” tutur Sardin.

Ia menambahkan, Desa Puuloro juga menghadirkan pakan jagung, mengingat banyak masyarakatnya yang gemar menanam dan mengonsumsi jagung. Selain itu, ada pula pisang kering goreng, olahan dari pisang masak yang dijemur lalu digoreng hingga kering. “Kalau di Bugis disebut dompoh, tapi kami tampilkan versi khas Puuloro. Selain itu, kami juga menampilkan hasil seni ukir, baik dari bahan semen, kayu, maupun karya tangan masyarakat. Untuk tambahan lainnya, kami masih berkoordinasi dengan ibu-ibu kelompok PKK,” jelasnya.

Salah seorang pekerja yang terlibat dalam pembangunan stan turut menuturkan semangat mereka dalam bekerja. “Pekerjaan seperti ini bukan hal berat bagi kami. Memang tidak seperti memasang papan atau triplek biasa, tapi kami yakin bahan yang digunakan semuanya dari sumber lokal. Itu yang membuat kami bangga,” ujarnya.

Stan Desa Puuloro menjadi salah satu yang paling menarik perhatian. Meski pameran belum resmi dibuka, pengunjung yang datang lebih awal sudah kagum dan menjadikan stan ini spot foto favorit karena desainnya yang etnik dan alami.

Sebagai penutup, Kepala Desa Sardin Beemu menyampaikan pesan penuh semangat kepada seluruh peserta Expo dan masyarakat desa.

“Saya berpesan, mari kita berinovasi. Tampilkan apa yang ada di desa kita, jangan meniru apa yang ada di desa tetangga atau kabupaten lain. Betul-betul kita gali potensi sendiri. Karena tujuan Expo Inovasi Desa 2025 ini adalah memunculkan UMKM yang benar-benar lahir dari desa, bukan hasil meniru. Itulah makna sejatinya inovasi,” tegasnya.

Melalui partisipasinya dalam Konawe Expo 2025, Desa Puuloro tak hanya menampilkan kreativitas, tetapi juga menunjukkan dukungan nyata terhadap program Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe dalam membangun desa dan menata kota menuju “Konawe Bersahaja.”

Dengan semangat inovasi dan kemandirian lokal, Desa Puuloro membuktikan bahwa desa mampu menjadi motor penggerak pembangunan daerah, sekaligus menginspirasi desa-desa lain di Kabupaten Konawe untuk terus berdaya saing, berkreasi, dan percaya diri menampilkan potensi terbaiknya.

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *