banner 728x90

Wakil Bupati Pimpin Forum Penyusunan RENSTRA: Konawe Siap Hadapi Lima Tahun ke Depan

  • Bagikan
Silakan Bagikan:

Unaaha, 21 Juli 2025 — Pemerintah Kabupaten Konawe menggelar Forum Perangkat Daerah/Lintas Perangkat Daerah sebagai bagian krusial dalam penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) OPD Tahun 2025–2029. Kegiatan yang berlangsung di Berlangsung di Ruang rapat Bapedda ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Konawe, H. Syamsul Ibrahim, SE., M.Si., dan dihadiri seluruh jajaran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Kepala Bappeda Konawe, Sriany, SE., M.Si., selaku Ketua Panitia Penyelenggara membuka forum dengan penuh harapan dan optimisme. Ia menyampaikan apresiasi kepada Bupati atas kepercayaan yang diberikan kepada Bappeda untuk memfasilitasi forum strategis ini.

“Hari ini adalah momentum strategis untuk menyelaraskan arah kebijakan dan rencana aksi pembangunan daerah ke depan. Forum ini bukanlah akhir dari proses, melainkan awal dari komitmen kita untuk bekerja lebih terukur, terstruktur, dan kolaboratif dalam melayani masyarakat,” tegas Sriany.

Ia menekankan bahwa keberhasilan pembangunan sangat bergantung pada kemampuan seluruh OPD untuk bekerja sebagai satu tim yang solid. Forum ini juga menjadi ruang koordinasi horizontal yang penting untuk mencegah duplikasi program, tumpang tindih kegiatan, dan inefisiensi anggaran.

“Berita acara forum ini akan menjadi dokumen hidup — bukan sekadar formalitas administratif, tetapi sebagai pengikat komitmen bersama. Mari jadikan forum ini wahana membangun masa depan Konawe yang lebih inklusif dan berdaya saing,” tambahnya.

Lebih lanjut, Sriany juga mengajak seluruh pihak menjadikan forum ini sebagai wadah sinergi lintas sektor demi percepatan pembangunan.

“Sebagai Ketua Panitia, saya berkomitmen untuk memfasilitasi forum ini sebaik-baiknya agar menghasilkan output yang berkualitas dan bermanfaat bagi kemajuan pembangunan daerah. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi upaya kita semua dan memberikan kemudahan dalam mencapai kesepakatan terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya.

  1. Pemerataan Pembangunan Wilayah – Mendorong pembangunan infrastruktur hingga pelosok desa.
  2. Transformasi Ekonomi Rakyat – Memperkuat sektor pertanian, UMKM, dan ekonomi kreatif.
  3. Penguatan Layanan Publik dan SDM – Peningkatan pendidikan, kesehatan, dan reformasi birokrasi.
  4. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik – Transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi aktif masyarakat.
  5. Pembangunan Berkelanjutan – Perlindungan lingkungan berbasis kearifan lokal.

Dalam arahannya, Wakil Bupati H. Syamsul Ibrahim menegaskan bahwa dokumen RENSTRA bukan sekadar kewajiban teknokratis, melainkan amanah rakyat yang harus dijawab dengan kerja nyata.

“RENSTRA ini bukan hanya sekadar dokumen teknokratis. Ini adalah mandat rakyat yang harus dijawab dengan kerja keras dan program yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya meninggalkan ego sektoral dan memperkuat sinergi antar-OPD. Wakil Bupati pun mengkritisi kebiasaan buruk dalam penyusunan dokumen perencanaan yang hanya menyalin dari tahun-tahun sebelumnya.

“Kami masih sering menemukan OPD yang menyusun RENSTRA hanya dengan metode copy-paste dari dokumen sebelumnya. Ini mencederai semangat perencanaan strategis yang seharusnya berbasis data dan evaluasi kinerja. Perencanaan tidak bisa asal jadi,” katanya serius.

Ia mengingatkan bahwa seluruh proses pembangunan ke depan harus mengedepankan prinsip BERSAHAJA — birokrasi yang Bersih, Efektif, dan Berpihak kepada Rakyat. “Tidak harus mewah, tapi harus berdampak,” tegasnya lugas.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati juga membacakan sambutan tertulis dari Bupati Konawe, H. Yusran Akbar, ST. Bupati menekankan pentingnya proses perencanaan yang partisipatif, responsif, dan berbasis data yang akurat.

“Penyusunan RENSTRA bukan hanya kewajiban administratif, melainkan proses strategis yang menentukan arah dan keberhasilan RPJMD lima tahun ke depan. Setiap rencana kerja OPD harus berakar dari kebutuhan riil di lapangan,” demikian kutipan sambutan Bupati.

Ia juga mengapresiasi keterlibatan seluruh stakeholder dan menekankan bahwa semangat gotong royong dan sinergi lintas sektor adalah fondasi utama dalam membangun pemerintahan yang inklusif dan efektif.

Forum ini menjadi momentum awal bagi seluruh OPD untuk memastikan bahwa setiap langkah pembangunan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat — dari desa hingga kota, dari pinggiran hingga pusat — dengan semangat BERSAHAJA yang membumi dan berkelanjutan.

Dengan kolaborasi lintas sektor, kepemimpinan yang kuat, dan komitmen semua pihak, Pemerintah Kabupaten Konawe optimistis dapat mewujudkan visi besar lima tahun ke depan: Konawe yang Berdaya Saing, Inklusif, dan Bersahaja.

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *