Konawe, 3 Juli 2025 — Pemerintah Kabupaten Konawe terus memperkuat komitmennya dalam mendorong ketahanan pangan nasional. Hal ini ditandai dengan dibukanya secara resmi kegiatan Temu Teknis Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan UPTD Pertanian se-Kabupaten Konawe oleh Bupati Konawe, Yusran Akbar, ST, yang digelar di Gedung Wekoila, Unaaha.
Acara strategis ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Konawe, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, para pimpinan OPD lingkup Pemda Konawe, Kepala Balai Penerapan dan Modernisasi Pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara, serta Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Sultra.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat konsolidasi teknis di sektor pertanian. Para penyuluh dan petugas lapangan dibekali dengan berbagai materi substantif untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan yang semakin kompleks.
Dalam sambutannya, Bupati Yusran menegaskan bahwa pertanian merupakan sektor prioritas yang harus dikawal bersama, seiring amanah yang diemban Kabupaten Konawe untuk menyumbang 500 ribu ton beras dari target 1 juta ton beras Provinsi Sulawesi Tenggara. Ia juga menggarisbawahi potensi besar infrastruktur pertanian seperti Bendung Wawotobi dan Bendungan Ameroro sebagai fondasi pembangunan pertanian berkelanjutan.
“Temu teknis ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi momentum penting untuk menyatukan visi, menyerap inovasi, dan memperkuat kerja sama lintas sektor pertanian,” ujar Bupati Yusran.
Kepala Dinas Pertanian Konawe dalam laporannya menyampaikan bahwa saat ini kurang lebih terdapat 242 penyuluh aktif dan 80 penyuluh P3K yang menanti penetapan SK. Kendati demikian, berbagai keterbatasan fasilitas dan sarana pendukung di lapangan masih menjadi tantangan serius yang harus diselesaikan.
Dinas Pertanian menegaskan kesiapannya mendukung program prioritas nasional, termasuk pencetakan sawah baru, penyaluran bantuan saprodi, dan peningkatan kapasitas petani. Seluruh langkah ini diarahkan pada satu tujuan utama: kemandirian dan ketahanan pangan, sebagaimana visi Presiden Prabowo Subianto.
Sementara itu, Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Wawotobi, Asmilawati, SP., M.P., menuturkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh sekitar 260 hingga mendekati 300 peserta, yang mayoritas merupakan tenaga penyuluh dan petugas teknis aktif.
“Kegiatan ini merupakan inisiasi langsung dari Bapak Bupati. Ini membuktikan bahwa Pemkab Konawe memiliki perhatian besar terhadap penguatan sektor pertanian, terutama dalam penyelesaian berbagai kebijakan teknis yang menyangkut kesejahteraan petani,” jelas Asmilawati.
Ia menambahkan bahwa program-program pertanian di Konawe kini terus berjalan secara masif, seperti pembangunan jembatan sawah, jembatan lahan, hingga jembatan pangan. Menurutnya, keberhasilan program-program tersebut sangat bergantung pada pendampingan intensif di lapangan.
“Jika bantuan pemerintah tidak dikawal dengan baik, maka manfaatnya tidak akan optimal. Di sinilah pentingnya peran penyuluh dan semua pihak terkait. Swasembada pangan bukan hanya tugas pemerintah atau penyuluh, melainkan kerja kolektif seluruh elemen masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa program Astacita Ketahanan Pangan yang digagas pemerintah pusat kini telah selaras dengan visi daerah melalui program Konawe Bersahaja yang diusung Bupati Yusran. Sinergi program ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata terhadap kesejahteraan petani.
Sebagai penutup kegiatan, digelar sesi diskusi teknis yang melibatkan para penyuluh serta pejabat Dinas Pertanian untuk merumuskan strategi implementasi kebijakan yang lebih efektif, adaptif, dan responsif terhadap dinamika di lapangan.