Fakta1.com, Konawe, Sulawesi Tenggara — Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe terus berinovasi dalam memperkuat sistem layanan kesehatan masyarakat, terutama di daerah terpencil seperti Kecamatan Routa. Salah satu langkah strategis diwujudkan melalui kunjungan teknis dari tim ahli Universitas Indonesia (UI) dan manajemen PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM), yang berlangsung di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe pada Selasa, 8 Juli 2025.
Kunjungan ini bertujuan mendorong sinergi antara dunia akademik, sektor swasta, dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang berkelanjutan dan berbasis kebutuhan lapangan. Tim UI terdiri dari para dosen dan lulusan Magister Kesehatan Kerja (MKK) yang akan bertindak sebagai konsultan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di lingkungan PT SCM, sekaligus mendukung program kesehatan masyarakat di Routa.

“Kolaborasi ini penting, apalagi untuk wilayah-wilayah yang memiliki tantangan geografis. Kami sangat mengapresiasi peran serta semua pihak,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Konawe, dr. Agus Lahida.
Kolaborasi lintas sektor ini akan difokuskan pada sejumlah prioritas utama, yaitu: edukasi dan promosi kesehatan masyarakat berbasis pendekatan Business to Business (B2B), pengendalian penyakit menular seperti TBC, malaria, dan HIV/AIDS, peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap, penguatan layanan kesehatan ibu dan anak (KIA), serta peningkatan sanitasi lingkungan melalui Program Istamrin.
dr. Agus juga mengungkapkan bahwa satu kasus HIV/AIDS telah ditemukan di Kecamatan Routa dan kini sedang dalam penanganan medis intensif. “Ini menunjukkan pentingnya deteksi dini dan kerja lintas sektor dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Salah satu langkah konkret yang akan diwujudkan adalah bantuan satu unit mobil ambulans berpenggerak empat roda (4WD) dari program CSR PT SCM. Kendaraan ini disiapkan khusus untuk menjangkau wilayah-wilayah di Kecamatan Routa yang memiliki akses jalan terjal dan sulit dilalui, sehingga dapat memperluas jangkauan layanan kesehatan dasar di daerah tersebut.
“Mobil ini bukan sekadar alat transportasi, tapi bagian dari strategi menembus wilayah yang selama ini sulit dilayani. Ini akan digunakan untuk keperluan imunisasi keliling, pemeriksaan balita, pemantauan tumbuh kembang anak, dan layanan kegawatdaruratan,” jelas dr. Agus.
Program ini sejalan dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Konawe, H. Yusran Akbar, ST dan H. Syamsul Ibrahim, SE, M.Si, yakni KONAWE BERSAHAJA (Berdaya Saing, Sejahtera, Adil, dan Berkelanjutan). Dukungan PT SCM tidak hanya berupa penyediaan kendaraan operasional, tetapi juga mencakup pelatihan tenaga kesehatan, peningkatan kapasitas SDM, serta pendampingan teknis secara berkala untuk mendukung penguatan layanan kesehatan di wilayah terpencil.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga akan menjalin kemitraan strategis dengan PMI Kabupaten Konawe dalam pelaksanaan kegiatan donor darah dan program-program kemanusiaan lainnya.
Tim dari Universitas Indonesia membawa pakar dari berbagai disiplin ilmu seperti kesehatan masyarakat, epidemiologi, dan psikologi komunitas, yang akan berkontribusi dalam penguatan sistem layanan kesehatan berbasis bukti dan kebutuhan lokal.
“Kami harap model kemitraan semacam ini bisa menjadi percontohan nasional dalam memperkuat sistem kesehatan daerah,” ujar salah satu perwakilan tim UI.
Dengan semangat gotong royong dan inovasi lintas sektor, Kabupaten Konawe menunjukkan komitmen nyata dalam membangun sistem layanan kesehatan yang inklusif, adaptif, dan menjangkau hingga ke pelosok-pelosok negeri.(*)