FAKTA1.COM, KONAWE – Warga Desa Wawonggole dan Duriaasi, Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe, menyuarakan kekecewaan mendalam terhadap pemerintah daerah akibat kondisi jalan desa yang rusak parah dan tak kunjung diperbaiki selama hampir 20 tahun. Jalan ini menjadi akses vital yang menghubungkan beberapa desa, namun hingga kini belum mendapat perhatian serius.
Kerusakan jalan mencakup lubang besar, genangan air saat hujan, dan debu tebal saat musim kemarau. Akses ini dilalui oleh warga dari Desa Wawonggole, Desa Duriaasi, Desa Polandangi, Kelurahan Puduria, Desa Dawi-Dawi, Desa Langgonawe, hingga Desa Linonggasai. Ribuan warga menggantungkan aktivitas harian dan ekonomi mereka pada jalan ini.
Ironisnya, Kecamatan Wonggeduku merupakan salah satu penyumbang beras terbesar di Kabupaten Konawe. Namun infrastruktur penunjangnya justru memprihatinkan.
“Coba bayangkan, kami petani yang bantu swasembada pangan, tapi hasil panen kami harus diangkut lewat jalan berlubang seperti ini. Truk sering mogok, motor jatuh. Kami merasa seperti tak dihargai,” kata La Ode, petani dari Desa Dawi-Dawi.
Warga juga menyoroti janji-janji perbaikan jalan yang selalu muncul menjelang pemilu, baik pemilihan legislatif maupun bupati, namun tidak pernah diwujudkan.
“Kami bosan dengan janji politik. Tiap mendekati pemilihan, kami dijanjikan perbaikan. Tapi setelah mereka duduk, kami dilupakan. Jangan jadikan penderitaan kami alat kampanye,” tegas Rasyid, tokoh masyarakat Wawonggole.
Warga berharap agar perbaikan jalan tidak lagi menjadi alat politisasi semata, melainkan menjadi prioritas pembangunan yang nyata dan berkelanjutan.
“Kami hanya ingin jalan yang layak, agar bisa hidup aman dan nyaman. Jangan tunggu pemilu baru bergerak. Tanggung jawab pemerintah itu setiap hari, bukan lima tahun sekali,” ujar seorang ibu rumah tangga di Desa Polandangi.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari Pemerintah Kabupaten Konawe terkait kondisi jalan di wilayah Kecamatan Wonggeduku.(tim)