ENREKANG, FAKTA1.COM – Budaya Kaluppini terakhir digelar pada hari Minggu, 1 September 2024, di Lapangan Puang Pina Kaluppini. Acara ini diselenggarakan oleh mahasiswa bersama keluarga besar Kaluppini dan selalu menjadi momen penting untuk melestarikan budaya dan tradisi leluhur Kaluppini.
Sebelum acara dimulai, makanan yang telah dipersiapkan, termasuk hasil dari dua ekor sapi besar dan beberapa ayam yang dipotong, terlebih dahulu dibagikan oleh para mahasiswa kepada keluarga besar Kaluppini yang hadir. Tradisi ini tidak hanya menjadi bentuk kebersamaan, tetapi juga simbol penghormatan dan rasa syukur dari seluruh peserta.
Festival ini dihadiri oleh Camat Enrekang, TNI Sertu Salehuddin, para kepala desa yang berasal dari keluarga Kaluppini, serta berbagai tokoh masyarakat setempat. Kehadiran mereka menunjukkan betapa pentingnya acara ini dalam mempererat tali silaturahmi dan memperkuat identitas budaya Kaluppini.
Berbagai makanan tradisional Kaluppini disajikan, Tidak hanya itu, para pengunjung juga bisa menikmati hiburan tradisional seperti ayun-ayun dan mappadendang, yang menjadi daya tarik tersendiri. Kerajinan tangan masyarakat Kaluppini, yang biasanya digunakan dalam upacara adat, juga dipamerkan, menambah kesan autentik dari festival ini. Salah satu yang unik adalah piring makanan adat Kaluppini yang terbuat dari daun jati, yang biasanya digunakan dalam berbagai upacara adat.
Sertu Salehuddin, yang bertugas sebagai Babinsa di lima desa yakni Desa Ranga, Kaluppini, Rosoan, Tokkonan, dan Lembang, turut hadir dan memberikan dukungannya. Menurutnya, festival ini tidak hanya sebagai bentuk pelestarian budaya, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkuat persatuan dan kesatuan di antara masyarakat.
Menurut Camat Enrekang, Festival Budaya Kaluppini adalah salah satu upaya penting untuk mempertahankan warisan budaya daerah. “Acara ini adalah cerminan dari kekayaan budaya yang kita miliki, dan menjadi tanggung jawab kita semua untuk melestarikannya,” ujarnya.
Sementara itu, Kades Kaluppini, Muhammad Salata, S.Pt, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga dan meneruskan tradisi ini. “Kami sangat mengapresiasi dukungan dari mahasiswa dan pemuda Kaluppini yang terlibat aktif dalam penyelenggaraan festival ini. Mereka adalah garda terdepan dalam menjaga keberlanjutan budaya kita,” ungkapnya.
Kades Lembang, Muhammad Irfan, S.Pd, juga memberikan pandangannya, “Festival ini mengajarkan kita untuk tidak melupakan akar budaya kita. Dengan terus melestarikan tradisi ini, kita bisa memperkuat jati diri sebagai masyarakat Kaluppini yang bangga dengan warisan leluhur kita.”
Festival Budaya Kaluppini tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya mempertahankan identitas budaya di tengah arus modernisasi yang semakin kuat. Yd Emas
Tinggalkan Balasan