banner 728x90

Guna Optimalisasi Tata Kelola Sampah Daur Ulang, Bupati Konawe Laksanakan Studi Strategis ke Balikpapan

  • Bagikan
Silakan Bagikan:

Fakta1.com, Balikpapan, 10 Juli 2025 – Bupati Konawe, Yusran Akbar, ST, melaksanakan kunjungan kerja strategis selama dua hari ke Kota Balikpapan dalam rangka menelaah sistem pengelolaan sampah dan fasilitas daur ulang berbasis teknologi yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Balikpapan.

Dalam pernyataannya, Bupati Yusran menyampaikan bahwa tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk mengidentifikasi best practices dalam pengelolaan sampah, khususnya yang berbasis inovasi teknologi. Fokus utama meliputi peningkatan efisiensi dalam proses pengumpulan, pemilahan, serta pengolahan limbah plastik, organik, dan residu secara berkelanjutan.

“Kami ingin mengadaptasi model Balikpapan yang terbukti berhasil dalam mewujudkan tata kelola persampahan yang terstruktur dan berkelanjutan,” ujar Bupati Yusran dalam sambutan resmi.

Rangkaian diskusi intensif dilaksanakan antara jajaran Pemerintah Kabupaten Konawe dan pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) serta entitas mitra industri daur ulang. Dalam forum ini, Bupati Yusran menggali informasi menyeluruh terkait aspek teknologi, skema pembiayaan, serta partisipasi masyarakat dan pelaku UMKM lokal dalam mendukung ekosistem ekonomi sirkular.

Pihak teknis dari TPST Balikpapan memaparkan penerapan sistem pengolahan modern, seperti optical sorter, konveyor otomatis, mesin pencacah plastik, dan unit komposter dengan sistem aerasi aktif. Inovasi teknologi tersebut terbukti mampu mereduksi volume sampah hingga 70% sebelum dibuang ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir).

Lebih dari sekadar aspek teknis, diskusi turut mencakup dimensi kelembagaan, sosial, dan ekonomi. Implementasi model serupa di Konawe memerlukan orkestrasi lintas sektoral, melibatkan pemerintah desa, Dinas Lingkungan Hidup, pelaku industri, hingga komunitas akar rumput.

Salah satu sorotan penting adalah pendekatan pemberdayaan komunitas. Di Balikpapan, bank sampah berbasis desa dibina untuk melakukan pemilahan limbah anorganik dan organik secara sistematis, sebelum dijual ke TPST. Sementara itu, UMKM lokal mengolah hasil daur ulang menjadi produk bernilai tambah seperti ecobrick, kerajinan tangan, dan sabun berbasis kompos.

Menutup kunjungan, Bupati Yusran menegaskan komitmennya untuk mereplikasi model integratif ini di wilayah Konawe. Fokus diarahkan pada penguatan kelembagaan bank sampah, peningkatan literasi ekologis masyarakat, serta pengembangan kemitraan strategis dengan sektor industri daur ulang.
Langkah ini sejalan dengan agenda prioritas daerah dalam pengembangan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle) sebagai sarana akseleratif untuk mendorong ekonomi hijau dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.(*)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *