banner 728x90

Sinergi Polres dan Pemkab Konawe Dorong Ketahanan Pangan Lewat Penanaman Jagung Serentak

  • Bagikan
Silakan Bagikan:

Fakta1.com, Konawe, Sulawesi Tenggara – Komitmen dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan memanfaatkan potensi kawasan hutan secara produktif dan berkelanjutan diwujudkan melalui kegiatan penanaman jagung serentak kuartal III tahun 2025, yang digagas oleh Polres Konawe bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe. Kegiatan ini dipusatkan di lahan milik SMKN SPP Wawotobi, Rabu (9/7/2025), sekaligus menandai dimulainya pemanfaatan kawasan perhutanan sosial sebagai lahan pertanian produktif.

Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh penting, antara lain Kapolda Sulawesi Tenggara Irjen Pol. Didik Agung Widjanarko, S.I.K., M.H., Danrem 143/Halu Oleo Brigjen TNI Raden Wahyu Sugiarto, S.I.P., M.Han., Sekda Provinsi Sultra Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D., Kajari Konawe Dr. Musafir Menca, S.H., S.Pd., M.H., Kapolres Konawe AKBP Noer Alam, S.I.K., Ketua DPRD Konawe I Made Asmaya, S.Pd., M.M., dan Sekda Konawe Dr. Ferdinand, S.P., M.H.

Dalam sambutan pembukanya, Sekda Konawe, Dr. Ferdinand menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program strategis daerah yang menargetkan perluasan budidaya jagung hingga 10 hektare per desa.

“Melalui pendekatan kolaboratif lintas sektor, kami ingin menjadikan pertanian sebagai lokomotif baru pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di sektor jagung,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, sekitar 15 hektare lahan telah disiapkan khusus untuk tahap awal penanaman kali ini. Selain itu, Konawe saat ini juga tengah mengoptimalkan sekitar 26.000 hektare sawah fungsional dalam rangka mendukung target produksi satu juta ton gabah yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Sultra.

“Sebanyak 50 persen dari total target tersebut diharapkan berasal dari Konawe. Ini mencerminkan posisi strategis Konawe sebagai tulang punggung ketahanan pangan di Sulawesi Tenggara,” tambahnya.

Pemkab Konawe juga menggandeng unsur TNI-Polri, termasuk para Kapolsek dan Danramil, guna memperkuat pengawasan dan pendampingan lapangan demi memastikan implementasi berjalan efektif dan tepat sasaran.

Sekda Provinsi Sultra, Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D., menyampaikan bahwa pemanfaatan lahan perhutanan sosial untuk pertanian produktif adalah langkah strategis yang tidak hanya berdampak pada ketahanan pangan, tetapi juga kelestarian lingkungan.

“Program ini bukan semata tentang penanaman, tapi bagian dari visi besar membangun pertanian berkelanjutan, menciptakan pangan yang cukup, sekaligus menjaga ekosistem hutan secara bijak,” tegasnya.

Sebagai bentuk dukungan nyata, Pemprov Sultra turut menyalurkan bantuan benih jagung sebanyak 21,9 ton untuk mendukung budidaya di atas lahan seluas 1.456 hektare.

Agenda penanaman ini juga terhubung langsung dengan program nasional. Usai kegiatan seremoni, para peserta mengikuti Zoom Meeting bersama Kapolri, Menteri Pertanian, dan Menteri Kehutanan, serta seluruh Kapolda se-Indonesia, sebagai bagian dari konsolidasi nasional program ketahanan pangan lintas kementerian dan lembaga.

Dalam akhir sambutannya, Dr. Ferdinand menekankan pentingnya situasi yang kondusif sebagai landasan utama pembangunan.

“Stabilitas keamanan di Konawe saat ini dalam kondisi aman dan terkendali. Ini adalah fondasi penting bagi percepatan seluruh agenda pembangunan daerah, khususnya sektor pertanian,” tutupnya.

Lahan milik SMKN SPP Wawotobi yang menjadi pusat kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai simbol sinergi lintas sektor, tetapi juga sebagai ruang edukasi praktik pertanian produktif berbasis perhutanan sosial.

Sementara itu, Gubernur Sultra Mayjen TNI (Purn.) Andi Sumangerukka dalam sambutan yang dibacakan Sekda Provinsi menegaskan bahwa perhutanan sosial merupakan pilar strategis dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

“Jika seluruh lahan perhutanan sosial seluas 49,5 ribu hektare ini dapat digarap secara optimal, maka Sultra akan menjadi salah satu lumbung pangan nasional yang signifikan,” ujarnya.

Program ini, imbuhnya, bukan hanya menjawab kebutuhan pangan regional dan nasional, namun juga menjadi instrumen peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan.(*)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *