KONAWE,FAKTA1.COM– Sulawesi Tenggara – Tiga kepala desa asal Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), telah terpilih untuk mewakili Indonesia dalam Seminar Pengembangan Kapasitas Kepala Desa yang akan diselenggarakan di Beijing, Tiongkok, pada 26 Juni hingga 9 Juli 2025. Seminar ini merupakan bagian dari program kerjasama internasional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pemerintahan desa di Indonesia serta memperluas wawasan para pemimpin desa mengenai berbagai praktik terbaik dalam pembangunan dan pengelolaan desa.
Ketiga kepala desa yang berangkat adalah Kepala Desa Morosi, Budi Santoso, Kepala Desa Tanggobu Kecamatan Morosi, Jamaludin, dan Kepala Desa Laosu Jaya, Rafiuddin, yang berasal dari Kecamatan Bondoala. Mereka tergabung dalam delegasi 28 kepala desa yang telah diseleksi langsung oleh Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) bersama Academy for International Business Officials (AIBO). Pemilihan kepala desa dari seluruh Indonesia ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan jaringan pemimpin desa yang lebih terhubung secara global, yang pada gilirannya dapat mempercepat pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
Pada hari ini, ketiga kepala desa tersebut memulai perjalanan mereka dengan berangkat menuju Bandara Haluoleo, Kendari, untuk penerbangan internasional mereka menuju Beijing. Sebelum berangkat, Budi Santoso, yang saat ini berada di Soropia, turut menghadiri kunjungan kerja Bupati Konawe dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-32 sekaligus pamitan kepada Bupati Konawe, Yusran Akbar, ST.
Budi Santoso yang dihubungi melalui WhatsApp, menyampaikan kesiapan penuh untuk mengikuti seminar tersebut. “Kami sudah mempersiapkan semua kebutuhan administrasi dan perlengkapan lainnya dengan sangat teliti. Semua dokumen yang diperlukan sudah kami lengkapi dengan baik. Kami siap mengikuti seminar ini dan mendapatkan banyak ilmu baru yang nantinya dapat kami terapkan di desa masing-masing,” ungkap Budi yang akrab disapa.
Budi juga mengungkapkan rasa terkejut dan bangga atas kesempatan langka yang diberikan kepadanya. “Saya merasa sangat terhormat dan bangga bisa terpilih sebagai salah satu wakil Indonesia untuk seminar ini. Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk memperluas wawasan kami mengenai tata kelola pemerintahan desa yang lebih baik, serta menjalin hubungan yang lebih kuat dengan negara-negara lain, khususnya Tiongkok,” tambahnya.
Meski tidak sempat mengikuti kursus bahasa Mandarin sebelum keberangkatannya, Budi mengaku merasa yakin bisa beradaptasi dengan kondisi di Beijing. “Kami memang tidak sempat mengikuti kursus bahasa China, namun kami berharap bisa belajar selama berada di sana. Tim dari KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Beijing sudah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk penerjemah jika diperlukan,” jelasnya.
Seminar yang akan dilaksanakan di Beijing ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pemahaman mendalam mengenai pengelolaan pemerintahan desa, penguatan kapasitas ekonomi desa, serta pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Selain itu, para peserta juga akan diberikan pengetahuan tentang kebijakan pembangunan desa yang berhasil diterapkan di negara-negara lain, serta cara-cara inovatif untuk mengoptimalkan potensi desa dalam mendukung pembangunan nasional.
Budi, Jamaludin, dan Rafiuddin berharap bisa membawa pulang pengetahuan baru yang bermanfaat untuk kemajuan desa-desa mereka. Mereka percaya bahwa pengalaman ini akan membuka peluang bagi desa-desa di Konawe untuk lebih berkembang. “Setelah kembali, kami akan berbagi ilmu yang kami peroleh di sana dengan teman-teman kepala desa lainnya. Kami yakin, dengan adanya kolaborasi dan pemahaman yang lebih baik mengenai tata kelola desa, pembangunan di Konawe akan semakin maju,” jelas Budi.
Keikutsertaan ketiga kepala desa dari Konawe dalam seminar internasional ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam mempererat hubungan antara Indonesia dan Tiongkok, serta memberikan dampak positif terhadap pembangunan desa-desa di seluruh Indonesia, khususnya di Kabupaten Konawe. Para peserta seminar diharapkan tidak hanya memperoleh ilmu, tetapi juga menjalin hubungan yang lebih erat dengan negara-negara lain yang memiliki pengalaman dalam pengelolaan pemerintahan desa.
Program ini juga mencerminkan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kapasitas para pemimpin desa di seluruh tanah air, guna mempercepat tercapainya visi pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat desa. Dengan adanya kesempatan ini, diharapkan para kepala desa dapat kembali dengan wawasan yang lebih luas dan strategi yang lebih baik dalam mengelola desa mereka menuju masa depan yang lebih sejahtera.
Ketiga kepala desa dari Konawe ini pun akhirnya mendapatkan Surat Perintah Tugas dari Bupati Konawe, Yusran Akbar. Semalam, mereka juga sudah pamitan kepada Wakil Bupati Konawe, H. Syamsul Ibrahim, SE.MSI, sebelum berangkat menuju Beijing untuk memulai perjalanan panjang ini.