ENREKANG, FAKTA1.COM– Kaluppini, Sulawesi Selatan – 30 Agustus hingga 01 September 2024. Ikatan Pelajar Mahasiswa Kaluppini akan mengadakan “Festival Budaya Kaluppini 2024,” sebuah ruang komunal yang bertujuan untuk melestarikan dan memajukan gagasan kebudayaan masyarakat adat Kaluppini. Festival ini mengusung tema “Siduppa Mata, Siduppa Ati, Sikita Pattuju Soweanni To Pakean Tojolo,” yang mengandung makna mendalam tentang semangat persatuan, komunikasi inklusif, dan gotong royong dalam memperteguh nilai-nilai kehidupan yang diwariskan oleh leluhur.
Pawai: Merayakan Keberagaman Busana dan Aktivitas Adat
Pawai merupakan acara pembuka dalam Festival Budaya Kaluppini 2024. Acara ini menampilkan iringan-iringan pertunjukan berjalan yang memamerkan berbagai busana dan aktivitas keseharian masyarakat adat Kaluppini. Para peserta pawai terdiri dari berbagai kalangan, termasuk ibu-ibu, bapak-bapak, pemuda, dan anak-anak yang mengenakan kostum tradisional.
- Ibu-ibu dan Orang Muda: Mengenakan kebaya tradisional, mereka membawa “kampilo” dan “roko,” yang merupakan anyaman dari hasil pertanian masyarakat adat Kaluppini.
- Bapak-bapak: Membawa alat-alat pertanian seperti cangkul dan parang, simbol kerja keras dan ketekunan masyarakat dalam bertani.
- Pemuda: Mengenakan kostum “rumangngan” (berburu) dengan alat tombak, menggambarkan semangat kepahlawanan dalam melindungi dan menjaga wilayah adat.
- Anak Laki-laki: Mengenakan sarung dan “passapu,” sambil membawa permainan tradisional yang mencerminkan keceriaan masa kanak-kanak dalam lingkungan budaya.
Rangkaian Acara: Apresiasi Seni dan Pameran Tradisional
Selain pawai, festival ini juga menampilkan berbagai kegiatan lainnya, termasuk:
- Apresiasi Seni: Panggung pagelaran seni masyarakat yang diisi dengan berbagai pertunjukan seni tradisional, seperti tari kreasi lokal, drama pendek dan panjang, serta berbagai kegiatan seni lainnya seperti “Makkelong,” “Manca,” “Masisemba,” “Mapau nene,” dan “Makkarume.” Kegiatan ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk beraktualisasi diri dan memamerkan kekayaan intelektual mereka.
- Pameran: Berbagai benda peninggalan leluhur, mulai dari makanan tradisional, alat-alat tradisional, hingga permainan tradisional, akan dipamerkan untuk mengarsipkan dan memperkenalkan kembali warisan budaya kepada generasi muda.
- Mettoto: Pertunjukan musik tradisional seperti “Suling,” “Kacapi,” dan “Makkarumbing,” serta musikalisasi puisi yang mengangkat tema-tema budaya lokal.
- Live Painting: Lukisan langsung yang mengekspresikan keindahan budaya Kaluppini melalui seni rupa.
Festival ini akan diadakan di Lapangan Puang Pina, Desa Kaluppini, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, dari tanggal 30 Agustus hingga 01 September 2024. Acara ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk memperkuat identitas budaya masyarakat adat Kaluppini dan memupuk rasa cinta terhadap warisan leluhur. Yudi Emas
Tinggalkan Balasan