FAKTA1.COM: Raden Wijaya (1293-1309) sebagai pendiri sekaligus raja pertama Majapahit. Bermula dari daerah Tarik yang banyak ditumbuhi pohon Maja, Raden Wijaya memperoleh wilayah tersebut dari Jatakatwang dan mengelolanya hingga menjadi kerajaan besar yang kemudian bernama Majapahit. Semasa Jayanegara (1309-1328) yang tak cakap hingga terkenal dengan sebutan Kala Gemet (lemah dan jahat), Gayatri atau Bhre Kahuripan (1328-1350) mendapat gelar Tribhuana Tunggadewi. Namun pemerintahannya pun tidak berjalan bagus. Akibatnya terjadi pemberontakan di Sadeng dan Keta, Jawa Timur. Karena jasanya dalam upaya menyelamatkan Ratu Tribhuana Tunggadewi, memberi penghargaan kepada Gajah Mada yang kemudian terkenal dengan Sumpah Palapa yang dilakukannya.
Namun keruntuhan kerajaan Hindu-Jawa yang ditandai oleh kejayaan Majapahit, kemudian tampilnya negara-negara Islam di Nusantara, seperti dokumentasi yang ditulis oleh Slamet Mulyana ditandai dengan Menguatnya kekuatan Islam pada awal abad ke-15 Masehi hingga mempercepat runtuhnya kerajaan Majapahit yang pernah sangat berjaya pada masa kekuasaan Hayam Wuruk bersama Maha Patih Gajah Mada. Kekuatan Islam ketika itu mampu mengubah pola pandang masyarakat Jawa menjadi lebih modern yang identik dengan pembaharuan.
Masa kejayaan Kerajaan Majapahit saat kekuasaan dipegang oleh Hayam Wuruk. Luas wilayah taklukannya dapat disebut meliputi seluruh negara Asia. Karya sastra ketika itu berkibar megah jadi pertanda kehidupan yang nyaman. Bahkan kemakmuran rakyat, menurut Sri Eko Sriyanto Galgendu penghasilan rata-rata rakyat Majapahit ketika itu mampu mencapai 150 kg beras per hari (sekitar 1,8 juta rupiah bila harga beras Rp 12.00) seperti harga beras termurah di Indonesia hari.
Insiden terjadi tatkala Hayam Wuruk hendak memperistri Dyah Pitaloka dari Kerajaan Pasundan hingga terjadi perang Bubat, di Bubat. Sejak itu — karena Mahapatih Gajah Mada pun mendapat hukuman di buang ke pengasingan — Majapahit pun mulai meredup hingga akhirnya runtuh sama sekali dari bumi
Agaknya, kerena itu Raden Fatah menjadi sangat mulus untuk membangun Demak dengan Kesultanan yang maju pesat di Demak Jawa Tengah. Apalagi kemudian Raden Fatah mendapat dukungan sepenuhnya dari para ulama Jawa untuk membersihkan kerajaan Majapahit hingga sepenuhnya tunduk kepada Kesultanan Demak. Begitulah kerajaan Majapahit runtuh bermula dari konflik dalam keluarga istana. Perebutan kekuasaan antara Bhre Wirabumi anak selir dari Hayam Wuruk dengan Wikramawadhana anak menantunya. Inilah inti dari kisah Perang Paregreg — perang antar keluarga yang menyulut peperangan besar yang terus meluas pada tahun 1404 hingga 1406 yang juga meruntuhkan kejayaan ekonomi dan sosial hingga kondisi politik di kerajaan Majapahit. Dan satu-satu negeri jajahan Majapahit melepaskan diri dan membangun kemerdekaan dan kekuasaan sendiri. Kecuali itu, karena sepeninggalnya Hayam Wuruk — yang juga sudah berpisah dengan Gajah Mada — tidak mewariskan sosok pemimpin yang cakap, hanya sosok pemimpin karbitan.
Kota Bumi, 13 September 2024
Tinggalkan Balasan