FAKTA1.COM, KONAWE— Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Puriala Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe, Yobi Sanjaya , SKM.,MKM, membantah tuduhan oknum Konsorsium aktivis dan NGO Konawe yang di beritakan terkait adanya penyimpangan dana Biaya Operasional Kesehatan (BOK)
Kepala Puskesmas Puriala,Yobi Sanjaya, SKM.,MKM menjelaskan, Dana BOK itu di peruntukan untuk kegiatan upaya kesehatan masyarakat yang esensial dan pengembangan, di mana sudah diatur dalam Juknis dari kementrian kesehatan,”
Kemudian Dana BOK dari kementrian kesehatan yang kami lakukan dan Kerjakan sudah sesuai porsi kegiatan masing baik pembinaan, pelayanan, penyuluhan yang di lakukan di luar gedung yang mencakup semua aspek program kemudian di jalankan oleh programer di puskesmas sesuai DPA yang sudah tertuang dalam pelaksanaan kegiatan..
Di mana awal lanjut Yobi” Sapaan akrab Kapus Puriala pengganggaran itu di mulai dari Rencana usulan kegiatan (RUK) kemudian dari programer rencana usulan kegiatan tersebut munculah hasil dari analisis di lapangan dan pemetaan yang menjadi prioritas utama berdasarkan temuan dari programer masing-masing wilayah kerja Puskesmas, Cetusnya”
Lanjut” masih Kapus Puriala, setelah itu di lanjutkan lagi sampai pada dengan Rencana pelaksanaan Kegiatan (RPK) Jadi semua itu tidak ujug ujug di laksanakan begitu saja, itu Program dari Kementrian yang seluruh Kapus kerjakan, terus kemudian di lakukan lagi rapat mini lokakarya tingkat di wilayah masing-masing Puskesmas yang membahas terkait pelaksanaan kegiatan yang di maksud.
Yobi Berpesan dan berharap teman teman Aktivis untuk berhenti Menggunakan cara cara dengan menampilkan informasi melalui Pamflet dan kemudian menyebarkannya ke Kepala kepala Puskesmas untuk melakukan gerakan Tambahan atau Demonstrasi,
Jadi begini Pak, saya kemarin mendapatkan informasi bahwa Kepala Puskesmas Unaaha mendapatkan juga Pamflet, namun Pak Mashuri, ucap Yobi tidak mengindahkan dan merespon Pamflet tersebut,
Mungkin ini mungkin ya” Harap Yobi, setelah tidak di gubris Kapus Unaaha, teman teman, atau Sodara sodara kita Aktivis, Lantas kemudian mengirimkan juga saya Pamflet
.
Masih Yobi” dengan santai walaupun agak kecewa, bercerita, ini ada Satu pamplet yang beredar Karena tidak di gubris di puskesmas unaaha maka beralih lagi ke puskesmas puriala dengan pola-pola yang sama yang ketika kita Respon Ujung ujungnya gunakan pola (86 )dan ini jangan dibiarkan menjamur seperti ini,
.
Pola Pola seperti itu Pola lama, sekarang itu Tahun 2024 dimana Zaman Tekhnologi informasi semakin canggih, Sudahlah berfikir Kolot, saya itu senang berteman dan saya menjadi Kepala Puskesmas dilantik dan di Sumpah, jadi pointnya saya tidak akan ingkari sumpahku kepada Allah SWT, saya mengabdi menjadi Tenaga kesehatan Tulus dan Ikhlas bekerja.
Berteman dan bangun Komunikasi yang baik dan sopan kan jauh lebih baik, dari pada masih menggunakan Pola lama, dan kami juga tidak alergi dengan media atau pun LSM” tapi dengan cara cara yang sopan dan ber etikalah”
Selain itu ada mini loka karya lintas sektor selain MMD pembahasan pendanaan BOK ada pelibatan linsek yang kita ikutkan baik itu di perencanaan maupun di intervensix bukan hanya di tingkat puskesmas saja, paparnya
Sebelumnya juga itu di lakukan SMD (Survey mawas diri) dari SMD di lanjutkan dengan MMD ( Musyawarah Masyarakat Desa) dipadukan seluruh kegiatan di desa dan puskemas untuk tidak terjadi overlave kegiatan yang mana dalam artian penyatuan kegiatan yang tidak di lakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sumber anggaran yang sama maka itu di padukan
Semua anggaran di tahun berjalan yang ada di DPA itu kita di input dalam SIPD sebagai usulan sesuai alokasi tapi tidak semua anggaran kita realisasikan, Jelqs Yobi
Jadi kalau tidak paham terkait sistem pengganggaran yang ada di puskesmas jangan asal bunyi tanpa data yang akurat, sebab ini bisa menjadi fitnah dan saya bisa melaporkan balik sesuai UUD pasal 311 ayat 1 tentang fitnah dan pencemaran nama baik
Di seluruh Puskesmas SE kabupaten Konawe bahkan mungkin di Indonesia itu, tidak ada yang namanya dana hibah tetapi yang adalah DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK dari kementrian kesehatan itu yang sumber dari APBN, ucapnya”
Sebelum mengakhiri Kepala Puskesmas Puriala Yobi Sanjaya, SKM.,MKM, menjelaskan, kalau untuk sumber dari APBD itu melalui DIPA Dinkes yang di sebut DANA OP (OPERASIONAL PUSKESMAS) yang besaran Hanya 20 juta rupiaj /Tahun,
Jadi bohong atau tidak benar kalau ada yang mengatakan dana puskesmas di Mark up, karena Dana BOK bukan Kegiatan pembelanjaan barang jasa tetapi BOK itu teman teman Semua, agar ketahui dan tidak sembarang memberikan informasi ke publik, BOK itu biaya transportasi perjalan dines dalam memberikan pelayanan kesehatan di wilayah kerja masing-masing ” ucapnya.
” Saya tidak anti Keritik dan justru saya senang kalau ada warga atau aktifis yang memberi masukan, sepajang masukannya sipatnya membangun” Pungkas Yobi. (*)