Surabaya,fakta1.com— Pengurus Karang Taruna (Kartar) Surabaya periode 2024-2029 resmi dilantik oleh Wali Kota Eri Cahyadi, di Balai Pemuda (Balpem) Surabaya, Jumat (9/8/2024) malam.
Ketua Kartar Surabaya terpilih Febryan Kiswanto bersama sebanyak 99 pengurus baru dari perwakilan di masing-masing kecamatan maupun kelurahan. Dengan resminya kepengurusan baru ini, Febry membeberkan fokus kedepannya yakni memperkuat solidaritas seluruh anggota kartar.
“Kita harapkan momen ini penguatan penyoliditasan seluruh kartar,” kata Febry, saat ditemui awak media, usai pelantikan kartar Surabaya.
Febry pun berharap Kartar dapat kembali ke fitrahnya sebagai organisasi pemuda yang aktif dan solid dalam membantu pemerintah kota mengatasi permasalahan sosial.
“Kita berharap Kartar bisa turun ke bawah, menyamakan langkah dengan teman-teman di kelurahan dan kecamatan, sebagaimana fungsi Kartar sebagai aktualisasi pemuda dan membersamai Pemkot Surabaya,” kata Febryan
Kartar Surabaya, ungkapnya, berkomitmen untuk berperan aktif dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial di tingkat akar rumput.
“Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi, Kartar siap menjadi motor penggerak perubahan positif bagi masyarakat Surabaya,” terangnya.
Ditempat yang sama, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menekankan pentingnya Kartar sebagai agen perubahan, khususnya dalam bidang sosial dan pemberdayaan UMKM.
Dia juga menegaskan pentingnya mempersiapkan pemuda untuk menghadapi kerasnya kehidupan dan menjadi pemimpin masa depan.
“Saya berharap pemuda Surabaya, tidak hanya Kartar, tetapi juga dari berbagai organisasi seperti Pemuda Muhammadiyah, Ansor, dan Surabaya Next Leader (SNL), menjadi agen perubahan kota Surabaya,” ujar Eri Cahyadi.
Selain itu, Eri Cahyadi mendorong Kartar untuk berkolaborasi dengan pemerintah kota dalam mengatasi permasalahan sosial, seperti stunting dan pendidikan. Dia berharap Kartar dapat menjadi garda terdepan dalam kegiatan sosial dan memastikan tidak ada lagi warga yang kesulitan sekolah atau makan.
“Kartar ini bukan bisnis. Kartar harus tau siapa yang gak bisa sekolah, makan, butuh sesuatu, jadi penggerak ke bawah. Di tiap RW bergerak bersama lurah, camat, RW. Asetnya pemkot bisa digerakkan bersama dengan kartar,” pungkasnya.
(Redho)
Tinggalkan Balasan