Konawe, Fakta1.com, 20 Mei 2025 — Angin pagi yang sejuk menyapa halaman Kantor Bupati Konawe, seolah menjadi saksi bisu dari lahirnya harapan baru. Dalam semangat Hari Kebangkitan Nasional yang menyala di dada setiap peserta upacara, PT SCM Routa Muo dan Universitas Lakidende memahat sejarah baru dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama beasiswa pendidikan.
MoU ini bukan sekadar perjanjian hitam di atas putih. Ia adalah janji yang dibungkus dengan semangat gotong royong, simbol bersatunya dua dunia yang kerap berjalan paralel: industri dan akademisi. Dalam prosesi penandatanganan yang berlangsung khidmat, tangan Direktur PT SCM Routa Muo menggenggam erat tangan Rektor Universitas Lakidende. Genggaman itu seperti simpul tali yang menyatukan kekuatan, bukan untuk menunjukkan kuasa, tapi untuk menyebar cahaya pengetahuan.
Disaksikan langsung oleh Sekretaris Daerah Konawe, Dr. Ferdinand, SP., MH, jajaran Forkopimda, tokoh-tokoh pendidikan, serta peserta upacara dari berbagai lapisan masyarakat, momen ini menjadi lebih dari sekadar seremoni. Ia menjadi lukisan nyata dari kolaborasi yang memberi makna baru pada kata “kemajuan”.
Beasiswa yang diluncurkan melalui MoU ini bukanlah pemberian biasa. Ia adalah mercusuar yang menerangi jalan bagi generasi muda Konawe yang haus akan ilmu. Bagi mereka yang sebelumnya hanya mampu menggantungkan cita-cita di langit harapan, kini terbuka jalan untuk meraihnya. Dana pendidikan penuh akan dikucurkan bagi mahasiswa-mahasiswa terpilih di berbagai jurusan Universitas Lakidende. Ini adalah bentuk nyata dari kepedulian PT SCM terhadap masa depan daerah, membuktikan bahwa dunia usaha tak melulu bicara soal laba, tapi juga soal tanggung jawab sosial dan pembangunan sumber daya manusia.
“Ini bukan sekadar kerja sama administratif,” ujar Sekda Konawe dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan hadirin. “Ini adalah simfoni indah antara dunia usaha dan dunia ilmu, demi mencetak SDM unggul yang siap mengisi masa depan daerah. Apa yang kita saksikan hari ini adalah bentuk konkret dari kebangkitan yang sesungguhnya.”
Hari Kebangkitan Nasional 2025 di Konawe terasa berbeda. Tak hanya menjadi ajang mengenang perjuangan masa lampau, tapi juga menjadi panggung untuk menyalakan lilin-lilin harapan. Kerja sama ini bukan hanya membuka akses pendidikan, tetapi juga membuka cakrawala pemikiran, bahwa kemajuan hanya dapat diraih jika seluruh elemen bangsa bersinergi.
Dalam gema lagu-lagu perjuangan dan derap langkah peserta upacara, terpatri semangat baru—semangat yang lahir dari kolaborasi, dari visi bersama untuk membangun Konawe melalui pendidikan. Sebuah langkah kecil yang akan melahirkan lompatan besar.
Dan ketika kelak para penerima beasiswa ini berdiri di podium kesuksesan, mereka tak hanya membawa nama keluarga atau almamater, tapi juga membawa semangat dari Hari Kebangkitan Nasional 2025—hari di mana cahaya harapan itu dinyalakan, dan tak akan pernah padam.